Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

3 Kontroversi Anji Terkait dengan Pandemi Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Penyanyi Anji berpose saat Anugerah Musik Indonesia ke-19 di The Ecovention Ocean Park, Ancol, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melontarkan komentar soal hasil karya foto seorang jurnalis bernama Joshua Irwandi yang memotret jenazah pasien Covid-19, Anji kembali jadi perbincangan hangat di media sosial.

Kali ini, Anji melalui tayangan YouTube dunia MANJI, mengundang Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor atau pakar mikrobiologi.

Selain itu, komentar Anji yang sarankan tak memakai masker saat olahraga juga sempat menimbulkan pro dan kontra.

Berikut rangkuman Kompas.com soal kontroversi Anji dalam beberapa waktu belakangan ini.

Gaungkan tak pakai masker saat olahraga

Lewat akun Twitter-nya @duniamanji, pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu menggaungkan soal tak menggunakan masker saat berolahraga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pro kontra penyebab meninggalnya seorang yang sedang bersepeda. Karena masker atau jantung. Apapun penyebabnya, tetap JANGAN MEMAKAI MASKER saat kamu olahraga. Cari artikel yang membahas bahaya memakai masker terlalu lama atau untuk olahraga," tulis Anji.

Karena cuitannya tersebut, Anji mendapatkan teguran dari beberapa warganet yang menurutnya disalahartikan.

Dalam akun YouTube Helmy Yahya Bicara, Anji mengklarifikasi bahwa itu bukanlah menggaungkan tak menggunakan masker saat pandemi Covid-19.

Namun, Anji mengakui ada kesalahan penulisan pada kata "JANGAN MEMAKAI MASKER", sehinga seolah-olah merujuk pada jangan menggunakan masker saat pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu, Anji mengatakan seharusnya kata yang harus diperbesar hurufnya adalah "SAAT BEROLAHRAGA".

Bukan tanpa dasar, Anji bisa menuliskan hal tersebut di akun Twitter-nya lantaran melihat unggahan Instagram Wali Kota Bogor Bima Arya soal hal serupa.

Baca juga: Reaksi Anji Usai Video soal Obat Covid-19 Ditemukan Tuai Kontroversi

Opini soal foto Joshua Irwandi

Setelahnya, Anji sempat mengutarakan pendapatnya tentang hasil karya foto Joshua Irwandi yang memotret jenazah pasien Covid-19.

Foto tersebut dipublikasikan National Geographic, juga diunggah Joshua di akun Instagram @joshirwandi.

Opini yang pertama yang disampaikan Anji terhadap foto Joshua Irwandi, yakni tentang banyaknya akun yang secara berbarengan mengunggah atau repost foto tersebut.

Oleh sebab itu, pelantun lagu "Dia" ini menilai unggahan dari akun-akun media sosial yang memiliki follower banyak seolah sudah terstruktur.

Pendapat kedua, berkait pewarta foto yang bisa mengabadikan momen jenazah pasien Covid-19.

Padahal, menurut pria yang juga akrab disapa Manji itu, pihak keluarga saja tidak diperbolehkan menemui pasien.

Pendapat Anji ini mendapatkan kecaman dari Pewarta Foto Indonesia (PFI), yang menilai pernyataannya itu menimbulkan keresahan.

Selain itu, PFI juga menyampaikan foto yang diambil Joshua sebagai pewarta foto merupakan kerja jurnalistik dalam peliputan Covid-19 yang sesuai prosedur yang berlaku.

PFI menegaskan, kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan kode etik jurnalistik.

Menanggapi hal ini, Anji melalui media sosialnya memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf atas penyataannya.

Dalam klarifikasinya, untuk salah satu pendapat di unggahan Instagram-nya tentang pewarta foto bisa masuk ke dalam ruangan dibandingkan keluarga, Anji menegaskan masih berlaku untuk dipertanyakan.

"Karena saya belum menemukan jawaban yang memuaskan dari sisi kode etik medis terhadap pasien Covid-19 dan keluarganya," tegas Anji.

Baca juga: Anji Minta Maaf dan Beri Klarifikasi soal Pendapat atas Hasil Foto Joshua Irwandi

Video YouTube soal obat antibodi Covid-19

Anji lagi-lagi jadi menuai kontroversi. Sekarang soal perbincangannya dengan Hadi Pranoto di akun YouTube dunia MANJI yang berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!"

Kini, konten tersebut telah diturunkan oleh pihak YouTube.

Dengan Anji, Hadi Pranoto mengklaim sudah berhasil menemukan antibodi Covid-19, yang bisa mencegah dan menyembuhkan pasien yang telah terinfeksi.

Hadi Pranoto juga mengklaim antibodi Covid-19 berbahan herbal itu telah disalurkan di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Dalam wawancara yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Hadi juga memperkenalkan dirinya sebagai profesor sekaligus kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19.

Sontak, namanya kemudian menjadi yang paling dicari di dunia maya saat ini lantaran gelarnya diragukan dan pernyataannya mengenai obat herbal itu dipertanyakan uji klinisnya.

Baca juga: Video Wawancara Anji dan Hadi Pranoto Tuai Kontroversi hingga Dihapus YouTube

Merasa resah dengan konten YouTube dunia MANJI, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan Anji dan Hadi Pranoto ke Polda Metro Jaya pada 3 Agustus 2020.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/4538/VIII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanda tanggal 3 Agustus 2020.

Dalam laporan tersebut, Pasal yang disangkakan yakni Pasal 28 Ayat (1) Jo Pasal 15A UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atau Pasal 11 dan 15 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.

Banyak juga beberapa pihak yang sebelumnya telah protes terlebih dahulu perihal latar belakang pendidikan Hadi Pranoto.

Pihak-pihak tersebut termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kemenristekdikti, dan yang lainnya.

Terakhir, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komhes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya segera memanggil Anji dan Hadi Pranoto untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Polisi Akan Panggil Anji dan Hadi Pranoto Terkait Dugaan Sebarkan Hoaks soal Obat Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi