JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian sekaligus YouTuber Andre Taulany membagikan sepenggal kisah masa lalunya saat menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.
Setelah ayahnya meninggal dunia, Andre Taulany mengaku harus bekerja untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Ia bekerja sebagai kliring man di bank.
Baca juga: Andre Taulany Bongkar Masa Lalu, Pernah Kerja di Bank
“Pertama kali saya dapat kerja jadi kliring man di bank. Saat itu masih kuliah, kliring tuh nganter-nganterin warkat. Dulu kita transfer uang ke bank lain, jadi setelah isi aplikasi dibuatlah warkat, warkatnya kita bawa ke Bank Indonesia, di sana kita tukeran dengan bank yang akan ditransfer,” ucap Andre Taulany dalam kanal YouTube Merry Riana berjudul “Kerja Keras Sultan Bintaro Andre Taulany dari Gaji 350 Ribu” dikutip Kompas.com, Rabu (5/8/2020).
Andre berujar, saat itu menerima upah gaji sebesar Rp 350.000. Tak hanya itu, dia juga harus mengambil lembur kerja untuk mendapatkan upah yang jauh lebih baik.
Baca juga: Awalnya Takjub, Andre Taulany Tiba-tiba Ketakutan Lihat Uya Kuya
“Gaji saya Rp 350.000 satu bulan dan untuk mencukupi ada kelebihan saya lembur setiap hari pulang jam 12 malam. Supaya dapat lembur banyak pokoknya habis lembur dapat Rp 800.000 sampai Rp 900.000, saat itu tahun 1994 atau 1995,” tutur Andre Taulany.
Selain bekerja sebagai kliring man, Andre Taulany juga menjalankan hobinya sebagai anak band.
Baca juga: Andre Taulany, Sule, dan Nunung di Balik Layar Televisi
Kebetulan Stinky, band yang digawanginya sedang berusaha untuk sukses.
Dan benar saja, tahun 1997 lagu Stinky yang berjudul “Mungkinkah” meledak dipasaran.
Andre pun memutuskan keluar dari pekerjaannya dan serius pada Stinky.
Baca juga: Azis Gagap Marah Besar ke Andre Taulany gara-gara Pistol Mainan
“Iya sambil kerja kuliah, rekaman juga. Sampai dititik saya harus memilih, Stinky dapat tawaran show, tur seluruh Indonesia, saya enggak mungkin kerja, saya harus izin dari kantor,” tutur Andre Taulany.
“Ketika saya minta izin, kantor enggak bisa ngasih karena karyawan maksimum 12 hari kerja. Saya tur lebih dari dua minggu, kepala cabang bilang ‘Andre harus milih’. Ya saya pilih berhenti kerja dan fokus di musik,” tambah Andre Taulany.