Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sajangnim Kurniasari Aziza, Berbagi Makanan, dan Catatan Kuning di Meja Kantor

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@kurniasariaziza
Hype Kompas.com Editor, Kurniasari Aziza.
Penulis: Dian Maharani
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Kur... akhirnya saya menuliskan ini. Setelah melihat jasadmu menyatu dengan tanah.

Setelah berulang kali melihat nisan bertuliskan namamu, Kurniasari Aziza.

Setelah melihat ibu, ayah, dan dua adikmu ikhlas melepas kepergianmu ke tempat peristirahatan terakhir.

Ternyata bukan mimpi ya, Kur. Satu pekan sudah Kur meninggalkan kami.

Tulisan ini bukan untuk menambah kesedihan, tapi untuk mengenang kebaikanmu dan nilai-nilai yang kau tanam selama hidup, Kur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tentang Mbak Kur, Typo, dan Jantung Berdebar

Sajangnim Kur

Grup WhatsApp mendadak sepi setelah Kur izin sakit pada Kamis (9/7/2020).

"Kak aku ijin ya hri ini dan bsk, badanku ga enak bgt," begitu tulisnya di grup WA Editor (kurang) Hiburan.

Biasanya, meskipun mengaku enggak enak badan, Kur tetap aktif di grup.

Lagi cuti atau libur pun dia aktif share info-info menarik seputar dunia hiburan, trending Twitter, trending Google, dan lainnya. Kapan liburnya nih anak?

Tapi kali itu tidak. Dia benar-benar "silent".

Grup WA di luar kerjaan pun sepi dari ocehannya yang jail.

Baca juga: Kurniasari Aziza di Mata Ahok

Padahal, sejak akhir Juni 2020 Kur beberapa kali mengajak makan sushi bareng Mbak Ana dan Mbak Icha, rekan kantor kami.

Rencana itu belum terwujud karena berbagai alasan. Mungkin sebenarnya kami ragu kembali bertemu karena kasus Covid-19 yang belum mereda.

Salah satunya alasan lainnya karena Kur ingin melihat adiknya yang paling bontot, Dhika, untuk ujian skripsi hari Jumat.

Sampai bertemu Jumat berikutnya (10/7/2020), Kur mengaku masih kurang enak badan.

Belakangan diketahui, Kur merasa perutnya tidak enak hingga harus dilarikan ke IGD pada Senin (13/7/2020).

Grup WA langsung ramai mendoakannya cepat pulih, "Sajangnim, cepat pulih ya", "He? Sajangnim sakit apa? cepat sembuh Cha".

Sajangnim, begitu kadang kami rekan-rekan Hype menyebutnya karena pengaruh nonton drama Korea.

Sajangnim adalah panggilan untuk atasan atau bos.

Baca juga: Sejuta Isengmu yang Akan Kami Rindukan, Kur...

Kur adalah editor di kanal Hype. Di bawahnya ada para asisten editor dan reporter-reporter.

Sebelumnya, saya dan Kur satu desk di Megapolitan. Lalu, kami berdua dipindah ke kanal Entertainment yang kini berganti nama jadi Hype itu.

Sejak itu, kami jadi lebih sering WhatsApp-an soal tugas-tugas baru di Hype.

Di sela ngomongin kerjaan, kami suka saling chat WA soal apa saja.

Kami suka berdebat soal rambut Mas Duta, vokalis Sheila on 7. Kur lebih suka Duta dengan potongan rambut pendek, sedangkan saya lebih suka agak gondrong.

Belakangan, Kur tak tak hanya menjadi penggemar berat Duta cs, tapi juga Suho dari boyband EXO, dan Kim Hanbin atau B.I eks iKON.

Terkadang, WhatsApp-an sama Kur untuk membahas hal penting enggak penting bisa sampai malam.

Sering juga cuma sekedar share video Bunga Citra Lestari yang baru diunggah di YouTube tentang kehilangan Ashraf Sinclair.

Di situ kita suka nangis bareng-bareng bahas BCL.

Dia juga teman galau saat cari kado atau hadiah. Kami pernah berhari-hari bahas kado untuk rekan kerja kami di Hype, Bude Kis. Padahal cuma mau beli satu atau dua pakaian.

Terakhir, awal Juli lalu sebelum dia sakit, kami enggak kelar-kelar chat WA membahas kado untuk dua teman kantor kami, Muttya dan Ambar yang baru melahirkan anak perempuan.

Baca juga: Selamat Jalan Kurniasari Aziza, Tempat Spesial untukmu di Sisi-Nya...

Go-Kur berbagi makanan

Bicara soal makanan di kantor juga tak lepas dari sosok Kur.

Kur yang berangkat dari rumahnya di Jakarta Barat sering kali datang ke kantor membawa tentengan makanan.

Bukan untuknya sendiri, tapi selalu bagi-bagi.

Di kantor, area meja kanal Hype, tepatnya meja Kur, sering jadi sasaran teman kantor kala perut mulai keroncongan sore hari.

Dulu saat kami masih sama-sama jadi asisten editor di desk Megapolitan, Kur sering banget pesan makanan online. Sampai dia dijuluki Go-Kur.

Sedihnya, sejak pandemi virus corona dan kami mulai work from home (WFH) tak ada lagi makan ramai-ramai di kantor dan berbagi cemilan.

Namun, kebiasaan baik Kur membagi-bagi makanan ternyata tak berhenti.

Suatu hari, tiba-tiba saja dia minta alamat rumah saya. Beberapa hari setelahnya, datang salmon mentai ke rumah beserta pesan manis darinya.

Beberapa teman lain ternyata juga dikirimi makanan dan bahkan Kur meminta pemberiannya itu tidak diunggah ke Instagram story.

Kur adalah teman baik yang kebaikannya tak mau diketahui banyak orang.

Baca juga: Obituari Icha Kur Kurnia Sari Aziza: Orang Baik Pergi di Hari Baik...

Catatan kecil di meja kantor

Cerita lain tentang Kur adalah soal perhatian kecilnya yang manis.

Sebelum WFH karena kasus pandemi Covid-19, kami duduk bersebelahan di kantor.

Suatu hari, aku melihat Kur membeli buku harian. Di dalam buku itu terdapat lembaran kertas kecil.

Kur yang iseng juga diam-diam perhatian itu tiba-tiba menulis catatan kecil untuk ditempel di meja kerja kami masing-masing.

Dia memberi semangat kepada kami satu per satu.

"Mbi Rani semangaatt. Jangan lupa optimasi, push web. Selalu bahagia. Sukses Kimbsale-nya," tulis Kur di secarik kertas kuning yang ditempel di meja saya.

Sepertinya, semua teman-teman Hype di kantor diberi catatan manis itu. Mulai dari Bude Kis, Muttya, Tri, hingga Rintan.

Kepada Rintan yang jarang beranjak dari kursinya, Kur menuliskan untuk jangan lupa makan.

Catatan kecil di kertas kuning dari Kur itu saya bawa pulang ke rumah saat beres-beres meja kantor beberapa hari sebelum dia berpulang.

Sampai sekarang saya simpan sebagai pengingat.

Namun, tak pernah terbayangkan, orang yang menuliskan catatan itu kini sudah tiada dan tak akan lagi duduk di samping saya di kantor.

Baca juga: Mbak Icha Kur, Tantangan 3 Menit dan Berpikir Berbeda

Jumat (31/7/2020) sore waktu Ashar, Kur mengagetkan kami semua.

Saya hanya terdiam ketika mendapat telepon dari ibunda Kur yang mengabarkan teman baik kami itu telah pergi. Berulang kali mencoba mencerna kata-kata itu, semoga salah dengar.

Mengabarkannya ke grup redaksi saja rasanya tidak mampu.

Saya langsung menanyai adik Kur, Gita, untuk memastikan saya memang salah dengar.

Tetapi, Gita langsung mengirim emoji menangis. Lemas rasanya. Gemetar jari-jari ini saat harus menyampaikan kabar duka di grup Redaksi Kompas.com.

Kur, rasanya baru kemarin janjian makan sushi.

Rasanya baru kemarin keliling mal dan berulang kali menemani Kur melihat-lihat sepatu Converse yang tak kunjung dibelinya itu.

Rasanya baru kemarin dia mengingatkan untuk buat berita populer dan penugasan ke reporter.

Rasanya baru kemarin nonton Sheila on 7 bareng.

Seperti kata teman kantor kami, Mbak Ana, kamu masih hidup di hati kami semua, Kur.

Sampai jumpa kawanku...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi