Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Gara-gara Lagu BTS, Tiga Tentara Korea Utara Ditahan

Baca di App
Lihat Foto
BTS dalam foto konsep singel Dynamite.
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang tentara Korea Utara harus menghadapi akibat serius karena sudah menarikan lagu dari BTS.

Peristiwa bermula pada tanggal 5 Agustus 2020, tiga tentara muda di usia 20an memulai insiden itu ketika mereka bepergian selama ekspedisi Tentara Rakyat dan berhenti di Sokhu Station di Provinsi Hamgyoung Selatan.

Selama pemadaman listrik dalam perjalanan dari Pyongyang ke Hyesan, "acara hiburan" terjadi, di mana tiga pria dari divisi angkatan udara mulai menari.

Ketika ada anggota Badan Keamanan Pertahanan, yang menonton kejadian tersebut, memperhatikan ternyata para tentara menari mengikuti alunan lagu "Blood Sweat & Tears" BTS. 

Baca juga: Melihat Keseruan Member BTS di Teaser Terbaru Reality Show In The SOOP BTS

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat itu, anggota Badan Keamanan Pertahanan segera menyuruh para pemuda itu diseret oleh penjaga keamanan. Ini karena seorang pekerja propaganda dari Biro Politik Umum dan direktur Biro Keamanan memperhatikan tindakan mereka dan menentukan itu adalah keadaan darurat dan pertanda bahwa tentara berada dalam 'keadaan pikiran yang benar-benar bobrok,"

Ketika diinterogasi tentang insiden tersebut, para tentara bersikeras, mereka tidak sadar kalau itu lagu BTS, dan tarian yang mereka bawakan juga bukan koreografi BTS.

Sayangnya, bagaimanapun, insiden tersebut dapat mengarah pada tinjauan ideologis terhadap seluruh militer Korea Utara.

Beberapa orang tentu saja mempertanyakan bagaimana para personel militer bisa begitu cepat mendeteksi lagu dan tarian tersebut, mengingat "propaganda" semacam itu dari Korea Selatan dilarang untuk ditonton dan didengarkan oleh warga Korea Utara. 

Baca juga: Cerita Awal Luna Maya Jatuh Cinta pada BTS Hingga Rela PP Jakarta - Amerika

Rupanya, menurut Biro Keamanan Korea Utara, mereka memiliki unit khusus yang menghabiskan setidaknya 3 jam seminggu untuk menonton dan memantau media hiburan, seperti video K-Pop, untuk mengimbangi hal-hal semacam itu.

Pembelot Korea Utara dan joki siaran Han Song Yi berbicara bulan lalu tentang bagaimana BTS, secara diam-diam, populer di Korea Utara.

Fans rupanya menggunakan kata-kata kode, seperti "Bangtan Bag", untuk merujuk ke grup tanpa ketahuan.

Hal ini menyebabkan adanya unit khusus untuk mendeteksi dan menganiaya orang-orang yang mendengarkan boyband Korea Selatan, karena anggota pemerintah Korea Utara melihat K-Pop sebagai propaganda Korea Selatan yang dapat mempengaruhi kepercayaan warganya dengan cara yang tidak diinginkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Koreaboo
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi