Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sukses di Berbagai Bidang, Tompi Akui Gagal dalam Hal Ini

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IRA GITA
Tompi saat ditemui di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjajal beragam profesi dari sutradara film, penyanyi, fotografer, hingga dokter sukses dilakoni pria bernama Teuku Adifitrian atau biasa dikenal dengan Tompi.

Sampai akhirnya dalam vlog di kanal YouTube marten and friends, Tompi mengungkap ada satu hal yang gagal dilakukannya, yakni korupsi. 

"Nyanyi top, suaranya luar biasa, fotografi top, gurunya Gading, dokter kecantikan, sutradara, semua art Tompi bisa, apa sih yang Tompi enggak bisa? Apa, apa yang pernah gagal?," tanya Roy Marten dikutip Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

"Korupsi saya rasa," kata Tompi setelah berpikir.

Baca juga: Tompi: Sering Kali Anak Milenial Terjebak Musik Amerika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan bermaksud menjajal korupsi, tapi Tompi menceritakan bagaimana dia akhirnya memilih mundur dari pinangan salah satu partai besar untuk maju di Pilkada karena ogah korupsi.

Dalam vlog berjudul "TOMPI- Ada yang Salah dari Perfilman di Indonesia" Tompi jujur mengaku mundur karena merasa gaji yang diperoleh nantinya dengan biaya untuk kampanye tak sebanding.

"Saya tanya, kalau saya mau (maju) yang biayai siapa, kan ada campaign ada segala macam, partainya atau saya yang biayai? (dijawab) 'oh kalau di partai kita masing-masing sendiri,'" kata Tompi. 

Setelah coba menghitung, Tompi menyebut biaya yang harus dikeluarkan mencapai miliaran rupiah untuk kampanye tidak akan tertutup dengan gaji anggota legislatif selama satu tahun.

"Dana kampanye diitung hampir Rp 2 M (miliar), gaji sekian puluh juta mana nutup. Kecuali, saya nyolong. Saya bukan bilang yang lain nyolong," ujar Tompi.

Baca juga: Video Viral Anji dan Hadi Pranoto soal Obat Covid-19, Tompi: Cek Latar Belakang Orang yang Diwawancara

Selain itu, Tompi menjelaskan, profesinya sebagai dokter otomatis harus ditinggalkan ketika dia duduk di legislatif.

Pasalnya, Tompi menilai profesinya sebagai dokter kecantian tidak bisa untuk sambilan. Oleh karenanya, tidak ada pemasukan lainnya.

Sementara kalau orang lain yang duduk di legislatif mungkin memiliki bisnis sampingan yang bisa tetap berjalan tanpa kehadiran mereka langsung.

"Jadi memang (mereka) niatnya buat pengabdian, jadi jangan gue ngomong gitu nanti ada yang tersinggung, bukan, jangan ke sana. I'm not talking about others, gue ngomong tentang diri gue sendiri. Gue enggak sanggup kalau kayak gitu (biaya sendiri)," kata Tompi.

Baca juga: Dapat Kue Coklat dari Glenn Fredly, Tompi: Kebiasaan Ramadhan Tetap Ada Meski Sudah Berpulang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi