Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Narji Aktif Jadi Petani hingga Edukasi Kaum Milenial soal Bercocok Tanam

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Narji berbincang-bincang dengan Sandiaga Uno. (Bidikan YouTube Sandiaga Uno)
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Lama tak muncul di layar televisi, komedian Sunarji atau lebih dikenal dengan nama Narji tengah sibuk menjalankan profesi barunya sebagai petani.

Narji saat ini membuat sebuah perkebunan di belakang rumahnya seluas 2.500 meter.

Dengan lahan itu, Narji bercocok tanam sayur-sayuran hingga tanaman hias.

Baca juga: Jadi Petani, Narji Akui Menanam Cabai Butuh Perawatan Khusus

Dalam kanal YouTube milik Sandiaga Uno yang bernama Podcast Ruang Sandi, komedian berusia 43 tahun itu berbicara banyak mengenai keputusannya untuk bertani.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com merangkum beberapa hal yang disampaikan oleh Narji dalam podcast tersebut.

1. Hobi bercocok tanam sejak kuliah

Kepada Sandiaga Uno, Narji menjelaskan hobinya bertani sudah ada sejak duduk di bangku kuliah. Hingga akhirnya terpikirkan oleh Narji untuk kembali memulai bercocok tanam.

“Bertani sih dari jaman kuliah, saya enggak ngekos (dulu) tinggal di kampus, di gedungnya, memang senang bercocok tanam juga saat itu,” kata Narji dalam YouTube berjudul “Pindah Haluan Dari Komedian ke Petani, Ini Alasan Narji Jarang Keliatan di TV” dikutip Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Baca juga: Narji Kini Aktif Bertani, Ternyata Sudah Hobi Sejak Kuliah

Tak hanya itu, Narji juga mengatakan inspirasinya untuk bertani lantaran pada dasarnya manusia membutuhkan makan.

2. Ingin edukasi kaum milenial 

Narji memiliki keinginan untuk mengedukasi para kaum milenial soal pekerjaan sebagai petani.

Narji beranggapan bahwa pekerjaan petani masih dianggap sebelah mata.

Padahal petani punya peranan yang vital.

Baca juga: Tak Ambil Keuntungan dari Hasil Bercocok Tanam, Narji: Dapatnya Kebahagiaan

Usaha Narji mulai membuahkan hasil ketika beberapa anak muda di kawasan rumahnya mulai mengikutinya bercocok tanam. Bahkan lahan pun sengaja disediakan oleh Narji.

3. Tak Ambil keuntungan 

Narji mengakui tak mengambil keuntungan dari hasil bercocok tanam yang dilakukan oleh para warga dilahannya.

Narji justru meraskaan kebahagiaan tersendiri ketika melihat warga sekitar rumahnya mulai memanen hasil bercocok tanam.

Baca juga: Jadi Petani, Narji Edukasi Kaum Milenial di Kawasan Rumahnya

“Buat mereka saja udah (hasil penjualannya), saya enggak tahu. Akhirnya mereka kan terbuka ‘Bang bayam kemaren dipanen’, hasilnya berapa? Ada 30 ribu dibeli sama tukang sayur situ. Ya udah uangnya buat abang saja’,” ucap Narji.

4. Pernah gagal tanam cabai

Meski aktif menjadi petani, bukan tak mungkin Narji pernah gagal saat bercocok tanam. Kepada Sandiaga Uno, Narji menceritakan bahwa tanaman cabai merupakan salah satu tumbuhan yang sulit ditanam.

Bahkan, kata Narji mesti membutuhkan perawatan khusus saat menanam cabai agar hasilnya maksimal.

Baca juga: Narji Aktif Jadi Petani Sayuran dan Tempat Mengadu Ketika Ada Masalah

“Yang paling sering gagal itu cabai. (Menanam) cabai itu enggak sesimpel kita bayangin, cabai itu tangguh. Bijinya saja kan, setelah keringin kita semai, ternyata perawatannya spesial juga, kayak ngerawat anak perawan,” kata Narji.

“Terus harus ada obat antihama, kalau enggak hasilnya daunnya bolong-bolong dan itu cabainya kurang juga kualitasnya,” tambah Narji.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi