Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Jakob Oetama, Atasan yang Memanusiakan Karyawannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULU
[ARSIP] Portrait foto Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Selasa (27/9/2016). Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama (88) meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Jodhi Yudhono menceritakan bagaimana kenangan manis dan nilai-nilai yang ditularkan mendiang Jakob Oetama selama memimpin Kompas Gramedia.

Dalam siaran langsung Kompas TV, Jodhi mengatakan Jakob Oetama telah mensejahterakan puluhan ribu karyawan Kompas Gramedia.

"Kasihnya itu terasa sampai ke kami, di bawah. Sayangnya itu sampai terasa betul, bagaimana dia memperlakukan manusia, bukan hanya karyawan, tapi manusia, dimuliakan betul oleh Pak Jakob," kata Jodhi seperti dikutip Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Jodhi Yudono: Jakob Oetama Mewariskan Nilai-nilai Moralitas dalam Jurnalistik Indonesia

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah menjadi salah satu wartawan Kompas.com, Jodhi mengungkapkan bahwa Jakob Oetama juga mensejahterakan secara materiel.

"Kita bisa mendapatkan bonus itu sampai lebih dari 20 kali dalam setahun waktu itu, itu secara materiel," ungkap Jodhi. 

Terlepas dari itu, yang paling diingat Jodhi adalah sikap Jakob Oetama memperlakukan karyawan sebagaimana manusia sehingga nyaris tidak ada jarak atasan dan bawahan.

Baca juga: Jakob Oetama dan Cintanya terhadap Manusia, Pendidikan, dan Wartawan

 

"Bagaimana kita tidak harus memanggil Bapak kepada atasan kita, tetapi cukup Mas atau Mbak. Itu saya kira sentuhan-sentuhan humanismenya Pak Jakob yang kami rasa hingga sekarang," ucap Jodhi.

Bahkan, nilai-nilai yang diterapkan Jakob Oetama pun menular hingga ke Jodhi dan rekan-rekan lainnya.

"Apa saja yang dikatakan atau diajaran oleh Pak Jakob, itu menjadi panduan kami, panduan moral kami, panduan langkah kami," ucapnya.

Baca juga: Ketua MPR Akan Pimpin Serah Terima Jenazah Jakob Oetama di TMP Kalibata

Bagi Jodhi, kepergian Jakob Oetama ini meninggalkan duka yang cukup dalam.

Selama masa hidupnya, Jodhi menyebut Jakob Oetama sebagai puisi yang indah hingga akhir hayatnya.

Jakob Oetama meninggal dalam usia 88 tahun setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara karena mengalami gangguan multiorgan.

Jenazah Jakob Oetama akan disemayamkan di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Ia mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru.

Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia, bersama rekannya, PK Ojong.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi