Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Gisel Ungkap Pergulatan Ketika Pernikahannya Bermasalah

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Daniel Mananta Network
Gisella Anastasia atau Gisel menjadi tamu di kanal YouTube Daniel Mananta Network.
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dan artis peran Gisella Anastasia atau Gisel mengakui bercerai dari Gading Marten adalah keputusan yang salah karena hasil dari pemikiran yang salah.

Gisel menceritakannya saat berbincang dengan pembawa acara Daniel Mananta  dalam video berjudul "Keputusan yang salah, ketika Gisel memutuskan harus bercerai".

Dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa (15/9/2020), Gisel mengaku ada ego yang bermain ketika dia membuat keputusan itu.

Baca juga: Gisel Akui Bercerai dari Gading Marten Keputusan Salah

 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika rumah tangganya menghadapi masalah dia berpikir tidak ingin seperti orangtuanya yang disebutnya bertahan hanya demi dirinya.

"Waktu itu I don't want to end up like that, tapi itu nge-twist-nya iblis pinter banget sih, di twist-twist otak aku seakan-akan 'udah pisah aja'," ujar Gisel.

Saat itu Gisel merasa dia berhak bahagia sekali-sekali, karena segala kesulitan di masa kecil yang pernah dialami, ketika dia harus bekerja sejak masih kecil.

Baca juga: Pertemuan Gisel, Wijin dan Gading Marten hingga Abadikan Pose Bersama

Semua pemikiran untuk berpisah saat itu semakin bulat ketika melakukan pilates dan mendapat kata-kata dalam savasana (posisi akhir dari yoga), di mana disebut untuk mengasihi diri sendiri karena berhak untuk bahagia.

"Bukan nyalahin savasana-nya, tapi waktu itu iblis makai itu juga buat like 'okay you deserve to be happy, you're body, you're soul,'" ucap Gisel.

"Kayak kalau dipikirin, sarap itu dulu kenapa kalimat itu menjadi konfirmasi buat gue gitu, sebenarnya harusnya enggak begitu," kata Gisel sambil menggaruk kepalanya.

Baca juga: Potret Gading Marten, Gisel, dan Wijin Akhirnya Bertemu

Pemikirannya untuk berpisah saat itu semakin diperkuat ketika bertemu psikolog dan mengatakan kalau Gisel saat itu memang haus kasih sayang, membutuhkan sosok ayah, sosok yang bisa dijadikannya pegangan.

"Jadi dia (psikolog) kayak mengonfirmasi gitu semua, jadi kayak 'tuh kan kata psikolognya aja begitu, emang masa lalumu gini.' I was blaming my masa lalu," ujarnya.

Padahal, seharusnya masa lalu tidak bisa dijadikannya sebagai alasan pembenaran tindakannya untuk berpisah.

Baca juga: Ketika Nagita Slavina dan Gisel Ajak Gempi Rencanakan Kejutan untuk Rafathar

Seharusnya masa lalunya itu bisa diambilnya sebagai pelajaran untuk menjadikan diri sebagai pribadi lebih baik, dan di situ Gisel seharusnya sadar akan pentingnya berdamai dan memaafkan masa lalu.

Gisel sadar betul pemikirannya saat itu yang dipengaruhi berbagai hal tanpa ia komunikasikan dengan Tuhan adalah pemikiran yang salah. Dia menyimpulkan semuanya sendiri.

"Ya memang kalau udah dewasa in that commitment (pernikahan) ya memang udah harus komitmen untuk enggak naruh ego kita di nomer satu, bahwa emang kepentingannya bukan kita doang," kata Gisel kemudian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi