JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Gading Marten angkat bicara tentang perceraiannya dari penyanyi Gisella Anastasia atau Gisel.
Berikut tujuh pengakuan Gading tentang kandasnya pernikahan yang telah memberinya seorang putri cantik, Gempita Nora Marten.
2018 masa tersulit
Bercerai di awal tahun 2019, Gading mengaku kalau masa-masa sulit pernikahan terjadi sepanjang tahun 2018.
Baca juga: Gisel Akui Bercerai dari Gading Marten Keputusan Salah
Gading menyebut perpisahannya dengan Gisel adalah masa tersulit dalam hidupnya.
"Udah pasti masa-masa aku pisah sama Gisel. tahun-tahun beratnya sebenarnya 2018," kata Gading.
"Setahun lebihlah masa sulit, masa bergumul dengan diri sendiri, masa bergumul dengan istri waktu itu, enggak tahu mana jawaban yang benar," imbuhnya.
Baca juga: Gading Marten Akui Terjun ke Dunia Seni Peran karena Ketidaksengajaan
Predikat pasangan romantis jadi beban
Gading mengakui pernah memikirkan, tidak hanya tentang hubungan mereka, tapi juga apa pandangan orang terhadap mereka jika sampai bercerai.
"Terus kayaknya enggak cuma (memikirkan) kita doang, mikirin kata orang apa ya. Dan memang Gading Gisel kan image-nya Indonesian sweet couple banget dulu kan," ucap Gading.
Mereka juga mendapat banyak penghargaan atas keharmonisan selama pernikahan. Menurut Gading, piala-piala untuk penghargaan itu kini tersimpan di dalam kotak.
Baca juga: Gading Marten Ungkap Inti Masalah Perceraiannya dengan Gisel
Sempat konseling tetapi terlambat
Sebelum memutuskan berpisah, Gading dan Gisel sebenarnya mendatangi psikolog untuk membicarakan tentang masalah yang mereka hadapi.
Namun Gading merasa saat itu dia terlambat. Sampai akhirnya ketika datang ke konseling untuk kali kedua, mereka justru sudah membulatkan tekad untuk bercerai.
"Kita datang dengan keputusan kita tetap mau pisah, sampai psikolognya geleng-geleng," ujarnya.
Baca juga: Gading Marten Akui Terjun ke Dunia Seni Peran karena Ketidaksengajaan
Tak ingin berpisah
Belajar dari orangtuanya yang bercerai, Gading mengaku tidak ingin perpisahan seperti itu terjadi padanya.
"Kayaknya segala cara udah dicoba, yang pasti aku belajar dari orangtua yang pisah juga, gue jangan dong. Kaget juga kok ada sampai di titik ini sih, udah gitu punya anak juga masih kecil," kata Gading.
"Apalgi kita punya keyakinan apa yang disatukan Tuhan tidak bisa dipisahkan manusia," imbuhnya.
Baca juga: Pertemuan Gisel, Wijin dan Gading Marten hingga Abadikan Pose Bersama
Ingin Gisel bahagia
Pada prinsipnya, Gading ingin Gisel bahagia. Dia tidak ingin mempertahankan pernikahan jika satu sisi lainnya tidak merasakan bahagia.
"Semua bergumul, cuma akhirnya balik lagi, kalau kita jalanin ini (pernikahan) selama-lamanya, tapi kita hidup selama-lamanya juga enggak bahagia buat apa. Kita hidup sama orang tapi kita menyiksa dia buat apa juga," jelas Gading.
Tak menyangka berpisah
Jika orang lain terkejut dengan perceraian mereka, Gading juga merasakan hal yang sama.
"Jangankan mereka, kita juga enggak nyangka, kita enggak pernah bisa predict ke depannya seperti apa," kata Gading.
Sadar permasalahannya
Gading mengaku selama menikah dia memilih tidak berargumen dengan Gisel. Akibatnya masalah mereka menumpuk dan tidak terselesaikan.
"Aku orangnya enggak suka marah, enggak suka berargumen. Kalau misalnya menemukan suatu masalah juga, misalnya melihat ‘Kayaknya istri gue lagi capek deh, kayaknya mending enggak usah deh', tunggu waktu yang tepat," ungkap Gading.
"Jadi salahnya aku tidak menyelesaikan masalah dengan cepat, menunda-nunda, komunikasi (penting)," kata Gading melanjutkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.