Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Pamungkas Alami Gangguan Pendengaran hingga Usia 18 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Onadio dan Pamungkas sedang berbincang. (Bidikan layar YouTube Onadio Leonardo)
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa yang tak mengenal penyanyi Rizky Rahmahadian Pamungkas atau biasa dikenal dengan nama Pamungkas.

Saat ini, Pamungkas menjadi salah satu penyanyi yang digandrungi remaja lantaran menyuguhkan musik yang enak didengar.

Meski telah menjadi penyanyi terkenal, Pamungkas punya cerita memilukan ketika kecil.

Melalui kanal YouTube Onadio Leonardo, Pamungkas menceritakan kekurangannya saat kecil dilahirkan dengan usus pendek sehingga harus menerima cangkok.

"Jadi waktu gue lahir. Zaman dulu 1993, nyokap gue (lahiran) caesar, dan menurut cerita nyokap gue, harus 5 tahun baru boleh melakukan caesar lagi. Sementara baru setahun nyokap gue sudah hamil gue," kata Pamungkas dalam YouTube The Leonardos, dikutip Kompas.com, Sabtu (26/9/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Setelah Rilis Album Solipsism, Pamungkas Pamit Sebentar dari Dunia Musik

"Terus kata dokter, enggak mungkin. Jadi pilihannya ibunya atau anaknya yang lewat (meninggal)" ujar Pamungkas melanjutkan.

Tahu kenyataan tersebut, Pamungkas menceritakan ibunya lantas menulis buku sambil berjalan-jalan. Dengan harapan, ia yang berada di dalam perut dan anak-anaknya yang lain mengenal ibu yang melahirkannya.

"Ternyata gue yang ancur, usus gue manusia tuh gini ya, gue gini selesai (pendek), akhirnya dicangkok," ujar Pamungkas.

Dari kendala ususnya merembet hingga ke pendengaran. Dari sinilah yang membuat Pamungkas sempat mengalami gangguan pendengaran alias setengah tuli.

"Karena dicangkok efeknya ke THT, kuping gue saat umur 6 tahun (enggak bisa dengar) sampai umur 18 tahun," tutur Pamungkas.

Baca juga: Manusia Kasur, Singel Kolaborasi Petra Sihombing dan Pamungkas

Namun, rupanya Pamungkas tak mengetahui dirinya mengalami gangguan pendengaran.

Orangtuanya juga merahasiakannya dan sengaja meminta dia les drum guna merangsang pendengarannya.

"Enggak ada yang kasih tahu, sampai (dulu) turun pesawat Ambon-Jakarta 4,5 jam waktu itu. Naik pesawat dengung itu enggak hilang 3 hari. Nyokap gue bilang ke dokter saja, ternyata diceritain," kata Pamungkas.

"Jadi, gue sama cewek (dulu) enggak lihat matanya (saat ngomong), tapi bibirnya," ujar Pamungkas.

Hingga akhirnya, pada usia 18 tahun Pamungkas bisa mendengar dengan normal. Akan tetapi hal itu pun mesti beradaptasi dulu karena kaget.

"Pas sound check semua (suara) kekencengen setelah (umur) 18 tahun gue sembuh (tapi) adaptasi ulang. Gue dua minggu lah, semua tambah kencang," tutur Pamungkas.

Baca juga: Tur Asia Tenggara Pamungkas Batal, Ini Penyebabnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi