Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Nge-prank Jadi Munculkan Masalah, Komeng: Apa karena Kerjaan Jarang?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Komeng sedang berbincang dengan Deddy Corbuzier. (Bidikan layar YouTube Deddy Corbuzier).
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Tontonan prank atau aksi jahil sudah menjadi tonton lumrah saat ini, khususnya di YouTube.

Meski bukan hal baru, prank sekarang banyak yang dipermasalahkan publik.

Sebagai contoh, prank kardus berisi sampah yang dilakukan YouTuber Ferdian Paleka yang memantik emosi banyak orang.

Baca juga: Alasan Komeng Bikin Akun YouTube: Pandemi Enggak Ada Kerjaan

Komedian Komeng yang dulunya sempat melakukan komedi dengan gaya nge-prank memberikan pendapatnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nge-prank harus pas, kayak beberapa orang kemarin, kayak (prank sampah)," kata Komeng dalam YouTube Deddy Corbuzier dikutip Kompas.com, Kamis (8/10/2020).

"Jadi kayak sekarang, saya beli burung sama Mas Deddy, tapi burungnya saya lepas di depan muka, enggak begitu merugikan, tapi membingungkan. Cuman sekarang harus seperti itu, kalau menurut saya itu nge-prank," sambung Komeng.

Baca juga: Pengakuan Komeng soal Arti Namanya hingga Kedekatan dengan Valentino Rossi

Pria kelahiran 25 Agustus 1970 itu menambahkan, sebenarnya sejak dulu prank punya potensi untuk menjadi masalah besar, tetapi jarang dipermasalahkan.

Namun karena sekarang orang-orang semakin mudah memberi tanggapan di dunia maya, prank kemudian sering menjadi sorotan.

Baca juga: Komedian Komeng Beberkan Arti Nama Panggungnya: Saya Harus Buka Wikipedia

"Kalau dulu enggak masalah sekarang masalah, tapi dari dulu (kayaknya) masalah. Apa mungkin sekarang kerjaan jarang ada, jadi (prank) dimasalahin? kan pengangguran banyak," ucap Komeng.

"Saya juga kadang-kadang baca komen, apa orang enggak sibuk? karena kurang sibuk kali ya," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi