Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Para Artis yang Bersuara tentang Polemik Omnibus Law UU Cipta Kerja

Baca di App
Lihat Foto
Samsung Indonesia
Ernest Prakasa dengan smartphone Samsung Galaxy S20 di acara peluncuran di San Francisco, AS, Selasa (11/2/2020).
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa selebritas Tanah Air ikut menyampaikan tanggapannya terkait polemik omnibus law UU Cipta Kerja.

Adapun beberapa pekan terakhir terjadi demonstrasi di beberapa daerah di Indonesia yang menolak pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja.

Para pedemo meminta pemerintah dan DPR membatalkan pengesahan UU tersebut.

Kompas.com merangkum tanggapan para artis tentang omnibus law sebagai berikut

Ernest Prakasa singgung ketidakadilan

Sineas sekaligus komika Ernest Prakasa menyinggung soal ketidakadilan ketika membahas soal polemik Omnibus Law UU Cipta Kerja melalui fitur IGTV di akun Instagram-nya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip Kompas.com, Jumat (9/10/2020), Ernest mengatakan, dia merasa perlu membahas UU yang baru disahkan pada 5 Oktober lalu itu.

"Gua akan bahas sangat personal buat gua, yang bikin gua resah yang bikin gua merasa perlu membahas adalah rasa ketidakadilan, kalau gua pribadi," kata Ernest. 

Baca juga: Ernest Prakasa: Pemerintah Harus Lindungi Pekerja, karena...

Suami penulis Meira Anastasia itu menyebutkan beberapa poin pembahasan yang dipermasalahkan para pekerja, salah satunya tentang periode kontrak pekerja.

"Tentang karyawan kontrak, karyawan kontrak sebelumnya di undang-undang Ketenagakerjaan itu ada peraturannya teman-teman, ada periodenya karyawan kontrak itu maksimal 2 + 1," tutur Ernest.

"Jadi 2 tahun ditambah 1 tahun kalau sudah 3 tahun itu sudah enggak bisa lagi karyawan kontrak, harus diangkat jadi karyawan tetap, jadi masa depannya lebih terjamin," sambungnya.

Bagi Ernest, tentu saja hal itu tidak adil bagi para pekerja karena hanya menguntungkan pihak perusahaan saja.

"Sekarang tidak ada lagi pengaturan tentang periode maksimal karyawan kontrak, jadi yang terjadi apa? lu bisa seumur hidup jadi karyawan kontrak," ucap bintang film Cek Toko Sebelah itu.

Menurut Ernest, UU Cipta Kerja memang difokuskan untuk mempermudah perusahaan membuka lapangan pekerjaan, tetapi tidak bertujuan membela hak pekerja.

Meski mengakui tidak semua pasal memiliki dampak buruk, tetapi Ernest berharap UU sepenuhnya memberikan dampak baik untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Iwan Fals imbau ajukan gugatan ke MK

Penyanyi senior Iwan Fals juga berkomentar tentang polemik tersebut.

Penyanyi yang sering mengkritik kinerja pemerintah lewat lagu-lagunya ini mengaku belum membaca seluruh isi undang undang tersebut. 

Baca juga: Iwan Fals: Kalau Kecewa dengan Omnibus Law, Gugat Saja ke MK

Namun, Iwan Fals berpendapat kekecewaan penetapan UU Cipta Kerja pada 5 Oktober lalu sebaiknya digugat ke Mahkamah Institusi.

"Waduh saya belum baca UU itu, 1000 halaman lebih katanya, tapi menurut saya klo kecewa dgn Omnibuslaw gugat aja ke MK, klo demo kayak gini serem pandeminya itu lo...," tulis Iwan Fals di Twitter-nya, @iwanfals.

Tak lama, Iwan mengklarifikasi twitnya mengenai jumlah halaman UU Cipta Kerja.

"Oh 900-an halaman ya bukan 1000," tulis Iwan Fals.

Opini Iwan Fals ini justru dikecam oleh warganet yang kecewa.

Teuku Wisnu bantu siapkan ambulans untuk pedemo

Lain halnya dengan artis peran Teuku Wisnu.

Meski tidak berkomentar, tetapi Teuku Wisnu menunjukkan empatinya kepada para pengunjuk rasa yang menolak pengesahan UU Cipta Kerja.

Suami artis peran Shireen Sungkar itu menyiapkan dua unit mobil ambulans Malang Strudel setelah kericuhan terjadi saat unjuk rasa berlangsung di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). 

Baca juga: Teuku Wisnu Kirim 2 Ambulans untuk Tolong Korban Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja

Tim ambulans yang terdiri dari 9 orang langsung beraksi menyelamatkan korban yang berjatuhan akibat kericuhan.

Semua pasien yang ditolong langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Kejadian tersebut terjadi selama terus menerus sampai demo usai.

Lebih kurang ada 50 korban demo yang berhasil diselamatkan oleh dua unit ambulans bersama tim.

“Kami bergerak aktif untuk membantu peserta aksi yang terluka saat aksi berlangsung. Ambulance Malang Strudel memang diperuntukan kepada warga Malang. Tim kami standby di lokasi aksi,” kata Teuku Wisnu saat dihubungi, Jumat.

Seorang petugas ambulans, Kresna, mengatakan bahwa ambulans yang disiapkan berhasil menampung beberapa peserta aksi yang terluka.

“Ambulance angkat peserta aksi yang terluka. Kami langsung bawa ke rumah sakit. Alhamdulillah sangat bermanfaat sekali untuk warga dan peserta aksi,” ujar Kresna.

Wisnu berharap Malang bisa kembali kondusif dan tidak ada lagi kericuhan yang menimbulkan korban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi