Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sandhy Sondoro, dari Mengamen hingga Sukses karena Perhitungan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA
Penyanyi Sandhy Sondoro saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (6/2/2019).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyanyi Sandhy Sondoro mengungkap masa-masa pahitnya sewaktu berjuang di Jerman.

Kepada pasangan Judika dan Duma Riris, Sandhy mengaku pernah mengamen untuk makan dan membiayai kuliahnya.

Solois peraih AMI award kategori penyanyi pria terbaik 2011 ini juga membeberkan kiat suksesnya.

Menurut Sandhy Sondoro, jika ingin sukses maka musti perhitungan.

Berikut rangkuman perjalanan Sandhy Sondoro dalam bermusik dikutip dari kanal YouTube DAD Entertainment.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat sukses

Sandhy Sondoro membagikan kiat-kiat menjadi orang sukses dalam hal manajemen ekonomi secara pribadi.

Menurutnya, orang yang ingin sukses harus perhitungan.

“Artinya, kita hidup harus perhitungan, bukan pelit. Itu beda. Orang sukses sekarang memang harus perhitungan. Mereka matang dalam berpikir soal pengeluaran,” ujar Sandhy Sandoro sambil tersenyum, seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube DAD Entertainment, Selasa (13/10/2020).

Cara pandang Sandhy ini tak pelak membuat orang-orang sering salah menilai dirinya.

“Gue sering banget dinilai perhitungan sama orang. Gue sukses karena perhitungan, harus bisa bedain mana perhitungan dan mana pelit,” ujar dia lalu tawa.

Baca juga: Sandhy Sondoro: Gue Sukses karena Perhitungan

Mengamen hingga diusir petugas keamanan

Sifat perhitungan yang dimiliki Sandhy wajar apabila melihat perjuangannya mencari nafkah di masa lalu.

Sandhy Sondoro pernah mengamen, masuk ke kereta satu dan lainnya, dan sering diusir petugas.

“Di Berlin, kayak MRT gitu, ternyata ada banyak pengamen, gue gabung. Itu kita masuk dalam train dan nyanyi di dalamnya. Orang Indonesia soalnya ribet cari pekerjaan sampingan di sana,” tuturnya.

Dengan mengamen, Sandhy memperoleh hasil yang cukup menggiurkan. Per jamnya, ia bisa memperoleh 25 Euro atau setara dengan Rp 250.000.

“Biasanya per jam bisa 25 euro, jadi kalau dari pagi main gua bisa dapet 100 Euro,” ujar Sandhy.

Pernah hidup di masa yang sangat sulit membuat Sandhy lebih menghargai tiap hasil kerja keras yang sering keliru dinilai orang sebagai sikap perhitungan.

“Gue sering banget dinilai perhitungan sama orang. Gue sukses karena perhitungan, harus bisa bedain mana perhitungan dan mana pelit,” ujar Sandhy Sondoro.

Baca juga: Sandhy Sondoro Kenang Masa Lalu, Ngamen di Kereta hingga Diusir Petugas Keamanan

Dekat dengan alat musik selama pandemi

Masa pandemi ini dimanfaatkan Sandhy jadi sarana mengasah kreativitas bagi penyanyi

Meski pekerjaan sepi karena banyak jadwal panggung yang dibatalkan, pelantun "Malam Biru" ini justru memiliki banyak waktu menulis lagu.

Selain itu, Sandhy juga memiliki waktu untuk dekat lagi dengan alat-alat musiknya.

"Jadi deket lagi sama alat-alat musik gue. Gua sering beli gitar, jarang pakai. Begitu gue pakai jarang nyatu," ujar Sandhy Sandoro.

Dengan memainkan gitarnya lagi, Sandhy Sondoro kemudian bisa kedatangan inspirasi untuk terus menciptakan lagu.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Sandhy Sondoro: Jadi Dekat Lagi Sama Alat Musik Gue

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi