JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang hari pernikahan, artis peran Nikita Willy menangis saat menjalani proses pengajian di rumahnya.
Menurut kerabat yang menghadiri pengajian tersebut, Rina Dianatri, Nikita Willy menangis lantaran ayahnya, Henry Willy, tak hadir karena sudah meninggal dunia.
Baca juga: Tangis Nikita Willy Saat Minta Restu Kepada Ibundanya
"Ya namanya seorang anak, pastinya ingin kedua orangtuanya hadir. Papinya baru saja meninggal, mungkin ada rasa seperti itu," ungkap Rina seperti dikutip Kompas.com dalam tayangan YouTube Cumicumi, Kamis (15/10/2020).
Selain itu, kata Rina, Nikita Willy menangis saat sungkeman karena sebentar lagi bakal melepas masa lajangnya dan membangun bahtera rumah tangga dengan pujaan hatinya.
Berbeda dengan Rina, Oma Nikita Willy, Arniety mengungkapkan alasan pemeran film Rasuk 2 itu menangis.
Arniety mengatakan, Nikita Willy menangis lantaran tunangannya, Indra Priawan, merupakan seorang pria yang sangat diharapkannya.
"Karena jodohnya memang yang diharap-diharapkan, jadi dia nangis, nangis kesenangan," kata Arniety.
Adapun Nikita Willy menggelar acara pengajian pada Rabu (14/10/2020), sebelum hari pernikahannya dengan Indra Priawan.
Baca juga: Nikita Willy Gelar Pengajian hingga Malam Bainai Jelang Pernikahan
Pengajian itu digelar di rumah Nikita Willy di kawasan Jatiwaringin, Jakarta Timur.
Nikita juga mengadakan pengajian virtual sehingga kerabat yang tidak bisa hadir langsung juga bisa menyaksikan prosesi pengajian.
Setelah pengajian, malamnya Nikita Willy menggelar Malam Bainai, prosesi adat Minangkabau, Sumatera Barat.
Malam Bainai adalah malam terakhir bagi calon pengantin wanita merasakan kebebasan sebagai lajang sebelum menikah.
Malam Bainai menjadi momen melepas si calon anak daro atau calon pengantin wanita. Nikita dan keluarganya terlihat mengenakan pakaian adat Minang.
Pernikahan Nikita Willy dan Indra Priawan seharusnya digelar pada 11 Oktober 2020 di Hotel Four Seasons Jakarta.
Namun, pernikahan itu terpaksa ditunda karena pemerintah kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Jakarta.