Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Rhoma Irama Ungkap Lagu Paling Lama yang Diciptakan dan Makna Selendangnya

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Brownis Trans TV
Rhoma Irama sedang menjelaskan tentang lagu Judi yang terinspirasi dari Porkas di masa Orde Baru.
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Raja dangdut Rhoma Irama secara mengejutkan tampil sebagai bintang tamu dalam acara Brownis Trans TV.

Pentolan Soneta Group ini pun akhirnya membeberkan cerita-cerita tentang masa lalu saat dirinya masih sangat aktif di industri hiburan Tanah Air.

Rhoma Irama berbagi kisah tentang bagaimana proses kreatifnya saat menciptakan lagu hingga makna di balik selendang yang selalu menjadi ciri khasnya.

Berikut rangkuman dari obrolan seru Rhoma Irama dalam acara Brownis Trans TV.

Cikal bakal lagu Judi

Lagu "Judi" ternyata adalah lagu yang memakan waktu paling lama saat diciptakan oleh Rhoma Irama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagu dari album Nada-Nada Rindu tahun 1987 ini terinspirasi dari Porkas (Pekan Olahraga dan Ketangkasan), sebuah undian berhadiah dan praktik perjudian di bidang olahraga yang sempat muncul di Indonesia pada masa Orde Baru.

"Dulu kan ada yang namanya Porkas. Jadi lamanya itu karena saya melakukan observasi tentang baik buruknya, tentang apa yang dialami masyarakat, jadi lama itu," kata Rhoma Irama.

Pemilik nama asli Raden Haji Oma Irama ini juga menjelaskan tak semua lagunya selalu berasal dari kisah nyata.

Beberapa lagu di antaranya bahkan merupakan adopsi dari kisah orang lain atau bahkan hasil imajinasinya.

Baca juga: Judi Jadi Lagu Paling Lama yang Diciptakan Rhoma Irama, Kenapa?

Makna di balik selendang

Rhoma Irama sangat identik dengan selendang yang melengkapi gaya busananya di atas panggung.

Saat ditanya oleh Ivan Gunawan bagaimana awal mula selendang itu bisa ada, Rhoma Irama pun memberi penjelasannya.

Selendang itu rupanya adalah identitas bahwa ia dan grup Soneta adalah muslim.

"Ya sebetulnya sejak kita deklarasi The Voice of Moslem tahun 1973 itu selendang sebagai identitas saja bahwa we are Moslem," kata Rhoma Irama.

Diketahui, Rhoma Irama mendeklarasikan The Voice of Moslem pada Oktober 1973 agar musik Melayu bisa dipadukan dengan aliran musik lainnya.

Baca juga: Rhoma Irama Ungkap Makna di Balik Selendang yang Selalu Dikenakan

Masa-masa syuting

Tak hanya dikenal sebagai raja dangdut, Rhoma Irama juga merupakan seorang aktor berbakat di era 1970 hingga 1980.

Pria berusia 73 tahun ini sempat merasakan bagaimana ribetnya proses syuting di zaman dulu.

Salah satu yang paling diingatnya adalah proses dubbing setelah syuting dan editing selesai.

Jika sang aktor sedang berhalangan untuk dubbing, maka tugas mengisi vokal bisa diserahkan kepada aktor lain.

Meski terdengar unik, hal tersebut rupanya lumrah di industri perfilman tanah air zaman dulu.

Yati Octavia bahkan kerap melewatkan proses dubbing karena dulu jadwalnya terlalu padat untuk syuting dari film satu ke film lainnya.

Baca juga: Rhoma Irama Bandingkan Ribetnya Proses Syuting Zaman Dulu dan Sekarang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi