Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

4 Tanggapan Ernest Prakasa soal Pembukaan Lagi Bioskop Saat PSBB Jilid 2

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kompas.com
Ernest Prakasa di Menara Kompas
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Sineas Ernest Prakasa ikut angkat bicara terkait keputusan Pemprov DKI Jakarta tentang pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid 2.

Dalam keputusan terbarunya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, membolehkan bioskop beroperasi kembali dengan syarat pengunjung dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas normal.

Kompas.com, kemudian menghubungi Ernest untuk mengungkapkan pendapatnya tentang keputusan itu.

Berikut ulasannya.

Awalnya merasa bias

Awalnya Ernest mengaku tidak bisa menilai apakah keputusan pembukaan kembali bioskop sudah ideal atau belum.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab, di satu sisi pria yang memulai karier di dunia Stand Up Comedy itu ikut berempati dengan para pekerja dan pengusaha bioskop.

"Mungkin untuk menjawab itu gue agak bias ya, karena gue punya empati yang tinggi sama teman-teman pengusaha bioskop dan staf-staf bioskop," kata Ernest Prakasa, Kamis (15/10/2020).

"Ada faktor bahwa gue pengin mereka bisa kerja lagi jadi angka itu mungkin bias gue susah menjawab angka itu ideal atau tidak," sambungnya.

Kalaupun dirasa belum sepenuhnya ideal bagi pembuat film, menurut Ernest bisa jadi keputusan itu menjadi pertimbangan yang baik untuk bioskop.

Baca juga: Kata Ernest Prakasa soal Bioskop Dibuka 25 Persen Saat PSBB Jilid 2

"Menurut gue memang untuk sekarang mungkin belum 100 persen ideal untuk dibuka, cuma ini kan ada hitung-hitungannya nih, gue pribadi bukan pengusaha bioskop jadi gue enggak tahu hitungannya," tutur Ernest.

"Jangan-jangan memang buat mereka mending nih (dibuka) 25 persen daripada sama sekali enggak dibuka, ini mungkin lho ya. Kalau dari gue sih pribadi belum ideal tapi mungkin dari mereka punya hitungan sendiri," sambung bapak dua anak itu.

Sebut penularan virus di bioskop rendah

Meski demikian, pada prinsipnya, Ernest Prakasa menilai bioskop memiliki risiko penularan virus corona yang lebih rendah dibanding restoran yang mengizinkan pelanggan makan di lokasi.

"Kalau di bioskop tidak makan dan minum dan harus pakai masker menurut gua resiko penyebarannya lebih rendah dibandingkan restoran," kata Ernest Prakasa.

Ernest melanjutkan, hal itu terjadi ketika penonton nantinya diimbau untuk tetap menggunakan masker selama menonton.

Apalagi, di bioskop orang-oramg tidak akan duduk berhadapan seperti di restoran.

"Kan kita sudah sepakat bahwa masker itu efektif untuk pencegahan, kalau misalnya bioskop dibuka tapi didalam tidak boleh makan minum, artinya masker harus tetap digunakan menurut gue itu resikonya malah lebih rendah dibandingkan restoran yang udah boleh dine in," sambungnya.

Baca juga: Ernest Prakasa Sebut Risiko Penularan Virus Corona di Bioskop Lebih Rendah daripada Restoran

Pembuat film tidak berani rilis karya

Ernest Prakasa menilai pihak pembuat film sepertinya akan menahan perilisan film-film besar mereka ketika bioskop diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas penonton hanya 25 persen.

"Gue belum ngobrol lagi sih dengan produser gue, Pak Parwez soal ketentuan 25 persen ini. Cuma untuk merilis film baru yang jadi andalan, gua rasa PH akan tetap menahan dengan kondisi seperti ini," kata Ernest.

"Kita kan ada beberapa film besar yang belum rilis kan dari Starvision misalnya ada Cinta Pertama, Kedua dan Ketiga, MD ada KKN di Desa Penari, gue rasa dengan 25 persen film-film ini enggak mungkin dirilis sih," lanjutnya.

Menurut Ernest, 25 persen penonton dari kapasitas normal dirasa belum cukup ideal bagi pihak pembuat film secara pendapatan.

"Karena potensi pendapatannya terlalu kecil sementara ini, karena film besar dengan biaya produksi dan promo yang besar juga, jadi gue rasa dengan 25 persen belum kondusif merilis film yang besar dari PH," ucap suami Meira Anastasia itu.

Ernest Prakasa mengatakan pembukaan bioskop yang kurang ideal tidak memiliki pengaruh besar terhadap insan perfilman.

Baca juga: Bioskop Dibuka 25 Persen, Ernest Prakasa: Gue Rasa PH Bakal Tahan Perilisan Film

Antara platform streaming dan bioskop

Ernest sendiri tahun ini memutuskan untuk tidak memproduksi film seperti yang dia lakukan lima tahun sebelumnya secara berturut-turut.

Bapak dua anak itu diketahui sedang sibuk memproduseri serial Imperfect, perpanjangan cerita dari film kelimanya yang tayang Desember 2019 lalu.

"Jadi enggak terlalu bisa seperti sedia kala, sekarang yang lebih banyak jadi pilihan kan series untuk platform streaming," tutur sutradara sekaligus pemain film Cek Toko Sebelah itu.

"Gue juga sekarang lagi ngerjain Imperfect series, menjadi penyambung nyawa lah buat teman-teman kru," ujarnya.

Meski demikian, Ernest tetap percaya dengan kekuatan bioskop dan berharap bioskop-bioskop bisa kembali bangkit.

"Tapi kalau dibilang butuh ya pasti butuh, kami sangat berharap ada bioskop, enggak pengen juga landscape industrinya tiba-tiba berubah bioskop mati terus semua jadi ke streaming," kata Ernest.

"Buat kita juga itu enggak ideal karena kita percaya banget sama kekuatannya bioskop, kalau nonton di bioskop sama nonton di handphone tuh pasti beda," tambahnya.

Baca juga: Ernest Prakasa: Kita Percaya Banget Sama Kekuatan Bioskop

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi