Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kata Ivan Gunawan, Ruben Onsu Ingin Pasang Tumpukan Kawat pada Lehernya

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Sikopat Channel
Pembawa acara Ruben Onsu berbincang dengan komedian Eko Patrio di Sikopat Channel di YouTube.
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Desainer Ivan Gunawan menyebut pembawa acara Ruben Onsu terpikir meniru budaya masyarakat Suku Karen, Thailand, yang para wanitanya mengenakan tumpukan kawat pada leher mereka.

Alasannya, menurut Ivan, agar leher Ruben terlihat lebih tinggi.

Awalnya, dalam sesi White Room program Deddy's Corner, Deddy Corbuzier sang pembawa acara menampilkan gambar wanita suku Karen.

"Kemarin Ruben juga sempat tanya, mau beli, dia mau kelihatan tinggi kan, jadi dia mau tinggiin lehernya," kata Ivan seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube TRANS TV Official, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Lika Liku Perjalanan Ruben Onsu Menapaki Dunia Artis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk diketahui, para wanita Suku Karen, Thailand diwajibkan memanjangkan leher menggunakan tumpukan kawat yang terbuat dari kuningan.

Mereka melakukan tradisi ini sejak masih gadis.

Menurut kepercayaan mereka, semakin panjang leher, semakin terlihat cantik di mata pria.

Kendati demikian, pembawa acara Deddy Corbuzier mengingatkan tentang risiko jika tumpukan kawat itu dipasangkan pada leher.

Baca juga: Pernah Main Sinetron, Ruben Onsu: Kalau Enggak Lima Scene Honor 50 Persen

Deddy menuturkan, tumpukan kawat dari bahan kuningan harus tetap ada pada leher sekali dipasang.

"Do you know, itu yang lehernya panjangnya itu, besinya sudah enggak bisa dicopot lho, karena tulangnya sudah rusak, kalau dicopot meninggal dia," kata Deddy Corbuzier.

"Oh enggak bisa dicopot lagi, haaa," timpal Ivan menimpali.

Baca juga: Ruben Onsu Tak Menyangka Bisa Sukses, Dulu Kerja Hanya untuk Bayar Kos

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi