Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Perempuan di Industri Musik dari Kacamata Raisa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Raisa Andriana saat mengunjungi Kantor Redaksi Kompas.com di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (26/11/2019). Raisa akan menggelar konser bertajuk Raisa Live in Concert 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 27 Juni 2020 mendatang.
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Federasi Serikat Musik Indonesia (FESMI) menggelar Diskusi Industri Musik dan Musisi (Diksi) pada hari Rabu (21/10/2020).

Pada episode keempat ini tema yang diangkat adalah Wanita di Industri Musik Tanah Air: Antara Berkeluarga dan Mengejar Cita-cita.

Penyanyi Raisa Andriana dan membagikan pandangannya terhadap bagaimana karier  perempuan di tengah industri musik Indonesia.

Baca juga: Raisa Sebut Tidak Mudah bagi Perempuan yang Berkarier di Industri Musik

1. Sulitnya perempuan yang bekerja di industri musik

Raisa mengatakan menjadi perempuan yang berkarier di industri musik bukan pekerjaan yang mudah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada banyak hal yang harus dikompromikan, terutama soal penampilan.

Perempuan selalu dituntut untuk berpenampilan seperti yang industri inginkan, bukan seperti apa yang mereka mau.

Baca juga: Bukan Cuma Gender, Raisa Sebut Masalah Penting Lain di Industri Musik Indonesia

"Tapi ya itu dia yang harus terus diperjuangkan semua cewek saat masuk industri musik. Mereka harus menormalisasi untuk bilang enggak mau untuk sesuatu yang tentang fisik, eksploitasi, kita say no it's okay," kata Raisa.

2. Melawan ekspektasi

Ekspektasi tinggi selalu menjadi masalah bagi perempuan yang berkarier di dunia musik.

Kaum hawa kerap dibebankan ekspektasi lebih jika dibandingkan dengan kaum adam.

"Kalau aku sih lebih ngerasa yang jadi masalah tuh ekspektasi terhadap perempuan di dalam industri musik," ujar Raisa.

Baca juga: Raisa Merasa Tidak Nyaman Dibanding-bandingkan dengan Solois Lain

Ekspektasi itu bahkan masih dirasakan oleh Raisa hingga saat ini.

Padahal awalnya ia menyangka ekspektasi itu dibebankan hanya saat ia mengawali karier di bidang musik.

3. Enggan dibandingkan

Raisa juga mengaku selalu merasa tak nyaman ketika dibanding-bandingkan dengan solois perempuan lain.

"Aku merasa justru di industri musik yang aku kurang suka adalah kompetisi yang dibuat-buat antara cewek dan cewek. Mungkin bagi kita enggak ada kompetisi, tapi terus tiba-tiba disuruh pilih ini atau itu, Raisa atau Isyana, misalnya," kata Raisa.

Baca juga: Masa Pandemi, Raisa dan Hamish Daud Bisa Lihat Momen Pertama Zalina

Bagi Raisa, persaingan seperti itu justru merupakan sesuatu yang beracun dan tidak baik.

"Yang kayak gitu yang bikin enggak nyaman dan itu toxic menurut aku, mengadukan cewek dan cewek yang sejatinya kita harusnya bisa saling mendukung satu sama lain," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi