Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pengalaman Ardhito Pramono Saat Bersekolah, 2 Kali Pindah Sekolah dan Putuskan Home Schooling

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Ardhito Pramono yang sedang berbincang dengan Onad. (Bidikan layar YouTube Onadio).
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat masih menjadi murid sekolah, penyanyi Ardhito Pramono melewati pengalaman akademik yang berlika-liku.

Ia menuturkan sering punya pengalaman kurang mengenakan dengan guru dan juga sekolahnya.

Merasa tidak cocok

Ardhito mengungkapkan, ia lulus dari SMPN 115 Jakarta. Mayoritas murid lulusan SMP tersebut masuk ke SMAN 8, begitu pun dengan dirinya yang punya harapan yang sama.

Sayangnya, Ardhito tidak berhasil masuk SMA favorit itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Terus akhirnya saya diterima di SMAN 59. Saya merasa pergaulannya enggak cocok di sana dan guru-gurunya juga enggak cocok di sana. Akhirnya saya memutuskan untuk enggak sekolah pada saat itu," ungkap Ardhito Pramono, dikutip dari kanal YouTube Gita Wirjawan, Senin (26/10/2020). 

Baca juga: Ardhito Pramono Bicara Musik, Belajar dari Guru Matematika hingga Merasa Fans Tak Peduli

Karena tak kerasan, Ardhito mengaku kepada ibunya bahwa ia malas sekolah.

Dikirim ke Sydney

Usai berhenti sekolah, di usia 16 tahun Ardhito dikirim ke Sydney, Australia untuk belajar bahasa Inggris selama tiga bulan.

"Akhirnya saya dikirim ke Sydney selama tiga bulan untuk belajar bahasa Inggris, di sana bersama eyang saya," kata Ardhito.

Tiga bulan berlalu, Ardhito pulang ke Indonesia dengan semangat untuk sekolah lagi.

Ia lalu masuk ke SMA Global Prestasi School. 

Baca juga: Ardhito Pramono: Banyak yang Suka Musik Saya, tapi Tak Peduli dengan Pikiran Saya

Merasa dipermalukan

Di SMA keduanya ini, Ardhito kembali mengalami kejadian kurang mengenakan.

Suatu hari, ia mengerjakan PR sendiri tanpa dibantu teman atau menyontek. Namun, nilai yang didapatnya saat itu 2,5.

Ia berusaha meyakinkan sang guru jika PR itu dikerjakan dengan jerih payahnya sendiri bahkan begadang sampai jam 03.00 pagi.

"Tapi pada saat itu guru saya di depan kelas, dia agak mempermalukan saya. Dia bilang 'pantas aja kamu enggak naik kelas'," ungkap Ardhito.

Menurut Ardhito, ia tidak naik kelas memang karena memutuskan cuti sekolah. 

Baca juga: Ini Alasan Ardhito Pramono Dulu Pilih Home Schooling

"Saya merasa sangat dipermalukan, saya turun ke ruangan kepala sekolah. Saya bilang, 'boleh undang ibu saya ke sini? Karena sepertinya saya sudah enggak mau sekolah lagi di sini'," tutur Ardhito.

Ibunya ternyata mendukung pilihan Ardhito dan langsung mencari layanan home schooling.

Dengan home schooling yang jam belajarnya singkat, Ardhito mengaku justru bisa belajar menjadi disk jockey di salah satu radio.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi