Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Fakta Menarik Nominasi Festival Film Indonesia 2020

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/
Official poster Perempuan Tanah Jahanam.
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang penghargaan Festival Film Indonesia atau FFI 2020 telah mengungkapkan nominasinya secara daring sejak Sabtu (7/11/2020) malam.

Ada beberapa fakta menarik dari nominasi FFI 2020. Berikut rangkuman Kompas.com.

1. Perempuan Tanah Jahanam raup 17 nominasi

Film Perempuan Tanah Jahanam karya Joko Anwar berhasil mencetak sejarah perfilman Indonesia dengan 17 nominasi Piala Citra.

"Perempuan Tanah Jahanam memecahkan rekor nominasi terbanyak sepanjang sejarah FFI," tulis Joko Anwar dalam unggahan Instagram-nya.

Baca juga: Catatan Unik Nominasi FFI 2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 17 nominasi untuk film Perempuan Tanah Jahanam:
- Cerita Panjang Terbaik - Produser Shanty Harmayn, Tia Hasibuan, Auora Lovenson, dan Ben Soebaikto.
- Sutradara Terbaik - Joko Anwar
- Pemeran Utama Perempuan Terbaik - Tara Basro
- Pemeran Utama Pria Terbaik - Ario Bayu
- Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik - Joko Anwar
- Pemeran Pendukung Pria Terbaik - Kiki Narendra
- Pemeran Pendukung Wanita Terbaik - Christine Hakim
- Pengarah Sinematografi Terbaik - Ical Tanjung, I. C. S
- Pengarah Artistik Terbaik - Frans XR Paat
- Penata Efek Visual Terbaik - Abby Eldipie
- Penyunting Gambar Terbaik - Dinda Amanda
- Penata Suara Terbaik - Mohamad Ikhsan, Syamsurrijal, dan Anhar Moha
- Penata Musik Terbaik - Aghi Narottama, Bembi Gusti, Tony Merle, dan Mian Tiara
- Pencipta Lagu Tema Terbaik - "Pujaan Hati" (Musik: The Spouse, Lirik: Tia Hasibuan).
- Penata Busana Terbaik - Isabelle Patrice
- Penata Rias Terbaik - Darwyn Tse

Baca juga: Lukman Sardi Sebut Penyelenggaraan FFI 2020 Penuh Tantangan

2. Ucapan syukur Joko Anwar

Joko Anwar berterima kasih atas kepercayaan para pegiat film yang diberikan untuk karya-karyanya.

Karyanya mendominasi nominasi FFI 2020, yakni 17 nominasi yang diraih Perempuan Tanah Jahanam dan 5 nominasi untuk Ratu Ilmu Hitam.

"Alhamdulillah," kata sutradara berusia 44 tahun itu dalam konferensi pers virtual FFI 2020, Minggu (8/11/2020).

Baca juga: Masuk Nominasi FFI 2020, Sederet Aktor dan Aktris Ini Telah Berpulang...

"Ini menurut saya adalah sesuatu yang sangat puncaknya. Dapat nominasi saja sudah sangat beruntung," tambah Joko Anwar.

3. Artis peran yang telah berpulang masuk nominasi FFI 2020

Beberapa artis peran yang telah meninggal dunia tercatat masuk dalam nominasi di bidang akting pada FFI 2020.

Mereka adalah Ria Irawan dan Ade Firman Hakim.

Ria Irawan dan Ade Firman Hakim mendapat nominasi untuk kategori pemeran pendukung terbaik.

Baca juga: Daftar Lengkap Nominasi FFI 2020

Ria Irawan dinominasikan melalui film Mekah I'm Coming.

Namun sebelum Mekah I'm Coming tayang di bioskop, Ria Irawan terlebih dahulu menghadap Sang Khalik karena penyakit kanker.

Untuk Ade Firman Hakim, namanya mewakili peran Maman dalam film horror, Ratu Ilmu Hitam.

Ade berpulang pada 14 September 2020 karena penyakit asma.

4. Laura Basuki masuk nominasi berkat Susi Susanti

Aktris Laura Basuki masuk lagi dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2020 untuk kategori Pemeran Utama Perempuan Terbaik.

Kali ini dia menjadi nomine berkat aktingnya memerankan legenda bulutangkis Indonesia, Susi Susanti, dalam film Susi Susanti: Love All (2019).

Dalam konferensi pers, Laura Basuki mengaku tidak menyangka bisa masuk nominasi Aktris Perempuan Terbaik FFI 2020.

"Ya senang sih, karena waktu terima film Susi Susanti ini sama sekali enggak kepikiran masalah penghargaan apalagi FFI. Karena yang di pikiran waktu itu cuma bagaimana caranya aku enggak pingsan syuting sebagai seorang legenda badminton," kata Laura Basuki.

5. Penyelenggaraan FFI 2020 penuh tantangan

Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI), Lukman Sardi menyatakan bahwa FFI tahun ini penuh tantangan karena pandemi Covid-19.

Karena pandemi, ada sejumlah penyesuaian yang harus dilakukan. Seperti, program yang biasa dijalankan secara offline kini harus digelar online.

"Di mana di situ kita bicara tentang rendah hati, berkarya, kolaborasi, dan inklusif. Karena melihat situasi ini justru kita harus tetap rendah hati walaupun tetap bersemangat. Kita tetap harus terus berkarya, kita tentunya dengan kolaborasi dan akhirnya jadi milik semua, inklusif gitu," tutur Lukman Sardi.

Namun, dengan adanya perubahan itu Lukman Sardi dan tim bersyukur karena ada beberapa hal justru bisa mereka benahi.

Contohnya, merapikan data base FFI yang sudah digelar sebelum-sebelumnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi