Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pelaku Bullying Betrand Peto Minta Maaf, Proses Hukum Tetap Berjalan

Baca di App
Lihat Foto
Istimewa
Betrand Peto dan Ruben Onsu.
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang, tetap akan memproses hukum bagi pelaku perundungan kepada Betrand Peto.

Minola Sebayang menegaskan, setiap perbuatan yang dilakukan harus ada pertanggungjawabannya.

"Namun, memang dijelaskan tetap suatu perbuatan ada tanggung jawab yang harus dilakukan," ujar Minola Sebayang, dikutip dari kanal YouTube MOP Channel, Senin (9/11/2020).

Baca juga: Ruben Onsu Akan Laporkan 20 Akun yang Hina Betrand Peto

Sebagai orang yang berkompeten di bidang hukum, Minola mengatakan tak ada manusia yang kebal terhadap hukum termasuk hukuman bagi anak di bawah umur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi seperti yang sudah saya sampaikan, dari perspektif hukum itu tidak ada manusia yang kebal hukum. Semua sama di mata hukum," tuturnya.

"Kita juga ada aturan hukum tentang peradilan anak, tentang hukum acara jika pelaku kejahatan adalah anak," jelasnya.

Baca juga: Datang dari Lampung, Pelaku Bullying Betrand Peto Minta Maaf Langsung ke Ruben Onsu

Sebab itu, Minola Sebayang mengingatkan bahwa tetap ada konsekusensi hukuman bagi para pelaku kejahatan yang masih di bawah umur.

"Kembali lagi, ada permintaan maaf langsung dari anaknya, permintaan maaf dari orangtuanya, Ruben pada dasarnya juga menerima permintaan maaf itu," ujarnya.

Minola menuturkan ada konsekunsi yang terima Ruben beserta keluarganya, mengingat kasus penghinan tersebut terjadi di media sosial.

Baca juga: Terima Permintaan Maaf Pelaku Bullying Betrand Peto, Ruben Onsu: Tetap Proses Hukum

"Paling tidak Ruben mengingat ada konsekusensi yang tidak terputus yang ditanggung oleh Ruben dan Betrand seumur hidup. Karena kan jejak digital susah dihapus" ujarnya.

Selain bagi keluarga Ruben Onsu, Minola berharap kasus tersebut menjadi pelajaran bagi pelaku dan masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial.

"Hendaknya keluarga dari pelaku juga memahami akan konsekusensi ini, tidak serta merta masalah ini selesai dengan permintaan maaf sehingga benar-benar ini memberikan dampak jera bagi si anak dan peringatan kepada masyarakat lainnya jangan main-main dengan media sosial dengan cara yang salah," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi