Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Mpok Atiek Sadari Menjual Latahnya dalam Dunia Lawak

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Tema Indonesia
Mpok Atiek saat berbincang dengan Andre Taulany dan Sule
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Komedian senior Mpok Atiek tak bisa menampik dengan anggapan masyarakat luas yang mengenalnya sebagai pelawak.

Pasalnya, Mpok Atiek di dalam dunia hiburan hanya bisa menjual latahannya agar tetap eksis di kalangan masyarakat.

"Katanya sih emak pelawak, perasaan emak enggak melawak. Tapi, kata orang, emak pelawak. Emak juga bingung," kata Mpok Atiek dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube Tema Indonesia, Senin (9/11/2020).

"Tetapi kata orang-orang Emak lucu. Katanya sih dari latahnya," kata Mpok Atiek lagi.

Pemain film Toko Barang Mantan itu mengetahui latahnya yang digemari masyarakat luas ketika ia membaca skenario.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Soal Artis Instan, Mpok Atiek: Dulu Harus Jungkir Balik Mau Jadi Artis

"Jadi Emak sampai saat ini, skenario itu selalu dalam kurung latah. Jadi dalam hati 'kalau gitu latah Emak dong yang dibeli'. Soalnya setiap skenario selalu ada dalam kurungnya latah," kata Mpok Atiek.

Diberitakan sebelumnya, Mpok Atiek mengaku mulai kariernya di dunia hiburan Tanah Air pada 1978 dengan tampil di program acara Samrah yang disiarkan TVRI.

Lewat Samrah tersebut, Mpok Atiek menduga bakatnya melawak mulai terlatih.

"Kalau lenong kan pemain di tengah, komunikasi sama satu grupnya. Tapi kalau Samrah, pemain di tengah, dikelilingi sama penonton menimal 60 orang, kadang-kadang 100 orang. Jadi kita improvisasinya sama penonton, tek-toknya," kata Mpok Atiek

Dalam acara Samrah tersebut, kata Mpok Atiek, para pemain hanya menarik inti ceritanya.

Hanya saja, Mpok Atiek melanjutkan, setiap pemain diwajibkan melayani celetukan setiap penonton.

Baca juga: Mpok Atiek: Jauhi Mem-bully Saat Melawak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi