Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Chef Juna Blak-blakan Ungkap Alasan Industri FnB di Indonesia Terhambat

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Deddy Corbuzier
Chef Juna saat berbincang dengan Deddy Corbuzier
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Merasakan bekerja di Amerika Serikat dan di Indonesia, Juna Rorimpandey bisa tahu apa yang membedakan industri FnB di luar negeri dengan Indonesia.

Bahkan, Chef Juna bisa mengetahui penyebab industri Food and Beverage (FnB) di Indonesia terhambat.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara berkembang lainnya, kepemilikan restoran justru lebih disoroti dari nama chef, dengan pemilik modal yang tidak dikenal namanya.

Hal ini berbeda dengan di Indonesia yang justru lebih dikenal nama pemilik atau nama grup dari restoran tersebut.

"Di US, pikir chef itu punya duit? No. Chef punya restoran? Yes. Jadi duit siapa? Silent partner selalu," jelas Chef Juna, seperti dikutip dari podcast Deddy Corbuzier, Senin (9/11/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bedanya orang Indonesia, kalau gue taruh duit, gue mau terkenal. Mereka mau bragging 'semua dateng ke tempat gue sini,' itu Indonesia. That's yang bikin menghambat FnB industry in Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Pengakuan Chef Juna Tidak Suka dan Tidak Mau Memasak di Rumah

Chef Juna kemudian memberi contoh Gordon Ramsay yang dulu disebut memiliki semua restoran.

Padahal, sebenarnya restoran tersebut milik dari ayah mertuanya. Gordon Ramsay baru benar-benar memiliki uang ketika populer di televisi dengan berbagai acara masaknya.

"He is start really really have money (from the fame). So chef never have money," kata Chef Juna.

Dengan menjadikan chef sebagai partner yang memiliki saham atau kepemilikan restoran, maka chef tersebut jadi mempunyai rasa memiliki restoran.

Oleh karenanya, chef tersebut tidak akan dengan mudah meninggalkan restoran.

Menurut Chef Juna, di luar negeri, pemilik restoran adalah chef itu dan biasanya juga bersama arsitek atau desainer interior sehingga restoran tersebut berdiri sebagai sebuah karya seni.

Hal itulah yang dikatakan Chef Juna masih sulit ditemukan di Indonesia.

"Di Bali banyak, di Jakarta ya...ketawa dulu deh," kata Chef Juna sambil tertawa.

Baca juga: Chef Tak Marah-marah di Dapur, Chef Juna: Mereka Jaim atau Muna

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi