Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ketika Chef Juna Ungkap 4 Fakta Industri F&B di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Deddy Corbuzier
Chef Juna saat berbincang dengan Deddy Corbuzier
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Di depan Deddy Corbuzier, Chef Juna terang-terangan mengungkap alasan dan fakta tentang industri food and beverage (F&B) yang mungkin tidak banyak diketahui orang awam.

Juna berbicara tentang industri F&B di Indonesia yang menurut dia berbeda dari yang dia biasa lihat di luar negeri.

Berikut pengakuan Chef Juna.

Baca juga: Chef Tak Marah-marah di Dapur, Chef Juna: Mereka Jaim atau Muna

Banyak yang salah

Juna mendapati beberapa hal yang berbeda ketika pulang ke Indonesia setelah bertahun-tahun bergelut dengan dunia F&B di luar negeri.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di Jakarta itu, pada saat itu, jadi jangan banyak yang tersinggung, di Jakarta pada saat itu salah, sampai sekarang masih banyak yang salah sih," kata Juna diiringi tawa.

Dia melihat kebanyakan restoran di Indonesia menonjolkan pemilik, bukan chef-nya.

Baca juga: Chef Juna Blak-blakan Ungkap Alasan Industri F&B di Indonesia Terhambat

"Jadi restoran itu is about group siapa, siapa yang punya. Sekarang juga masih banyak, tapi udah mulai ada beberapa yang lebih bagus, chef-nya menonjol," ujarnya lagi.

Ada kecenderungan pamer

Menurut Juna, yang membuat industri F&B di Indonesia terhambat adalah sikap pelaku industrinya itu sendiri. Mereka yang memiliki uang untuk modal membuka usaha cenderung ingin pamer.

Sedangkan di luar negeri, dalam hal ini Amerika atau negara maju lain, pemilik asli sebuah restoran justru menjadi rahasia. Chef adalah sosok yang ditonjolkan untuk membangun sebuah restoran.

Baca juga: Hadapi Komentar Negatif Netizen, Chef Juna: Ngapain Pusingin Begituan

"Bedanya orang Indonesia, kalau gue taruh duit, gue mau terkenal," ujar Juna sambil tertawa.

"Mereka mau bragging 'semua datang ke tempat gue sini,' itu Indonesia, that's yang menghambat FnB industry in Indonesia," jelasnya.

Seharusnya chef menjadi wajah restoran

Kondisi di luar negeri terbalik dengan di Indonesia. Para chef justru menjadi wajah dari restoran itu.

Orang datang ke restoran tersebut karena tahu dan ingin mencicipi makanan dari chef tersebut.

Baca juga: Cerita Chef Juna Awal Datang ke Indonesia, Robek dan Buang CV Pelamar Kerja

"Jadi chef-nya juga punya their own mass, penikmatnya sendiri, terus joint venture dengan other people," tutur Juna.

"Kebanyakan yang gue lihat, jadi yang owner restaurant, chef dan interior designer atau arsiteknya, jadi mereka benar-benar create this establishment as an art, showcase," imbuhnya.

Restoran di Indonesia mementingkan suasana

Juna melihat ada satu kesamaan pada restoran-restoran di Indonesia saat ini. Yakni orang datang ke sebuah restoran untuk nongkrong dan suasana yang bagus.

Baca juga: Tak Bisa Disebut Chef, Ini Penjelasan Chef Juna tentang Pemenang MasterChef

"Jadi it doesn't matter restoran itu punya karakter apa enggak, yang penting tempat hangout, nongkrong sampai sana enggak lihat menu," ucapnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi