JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi corona atau Covid-19 membuat mereka yang terdampak harus memutar otak untuk bisa lebih kreatif, termasuk para pekerja di industri hiburan, seperti promotor konser.
Ada saja cara para promotor musik untuk tetap menghidupkan industri tersebut dan membuat banyak orang yang hidupnya bergantung dari sana tak kehilangan pekerjaan.
Konser hybrid menjadi salah satu yang belakangan hits untuk mengatasi rasa rindu akan suasana konser.
Tak hanya menjadi tren sekarang, para promotor musik bahkan memperkirakan konser hybrid akan tetap hidup meskipun pandemi Covid-19 sudah berlalu.
"Eksposure hybrid, kondisi sekarang ataupun tidak it should be the future, kalau mau reach orang lebih banyak," kata Dewi Gontha, Presiden Direktur PT Java Festival Production, dalam webinar CMEW, Minggu (15/11/2020).
Baca juga: Promotor Musik Sudah Susun Rencana Gelar Konser di 2021, tapi...
Menurut Dewi Gontha, orang ke depannya akan tetap ada yang memilih datang ke lokasi konser.
Pasalnya, ada perasaan berbeda ketika menghadiri konser atau festival secara langsung.
Namun, dengan melakukan konser secara online juga, akan mampu menjangkau penonton yang lebih jauh, dan lebih banyak.
"Andaikata amit-amit vaksin belum ketemu, belum ada, saya pikir hybrid pilihan terbaik," imbuh Anas Syahrul Alimi, CEO Prambanan Jazz Festival dan Founder Rajawali Indonesia.
Konser hybrid menggabungkan konser online dan offline, di mana konser offline digelar dengan menerapkan protokol kesehatan dan bisa dilakukan dengan konsep drive in concert.
Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Promotor Musik Indonesia Bersatu Bentuk APMI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.