Disebut Ikuti Jejak Ebiet G Ade, Segara: Papa Anjurkan Aku Enggak Usah Jadi Musisi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra bungsu Ebiet G Ade, Segara telah memulai karier sejak 2012 lewat perilisan singel dan kini telah berbuah album yang berjudul Kata Dan Nada.

Pada September 2020, Segara pun kembali menjadikan lagu Hati Selembut Salju yang dinyanyikan oleh Jamal Mirdad di 1981 sebagai singel terbarunya.

Kerap disebut mengikuti jejak sang ayah, Segara buka suara.

Baca juga: Nyanyikan Ulang Lagu Jamal Mirdad, Segara Ungkap Hal yang Membedakannya

Dia menilai, ayahnya bahkan membebaskannya menjadi apa saja, tanpa intervensi apapun.

“Ayah itu membebaskan kita jadi apapun. Bahkan beliau menganjurkan aku enggak usah jadi musisi,” ungkap Segara saat dihubungi lewat telepon, Rabu (25/11/2020).

Di luar dugaan, pelantun Melepas Senja ini mengaku tidak mendapat kemudahan apapun dalam bermusik, meski dia putra Ebiet G Ade.

Baca juga: Segara Cerita Komentar Sang Ayah, Ebiet G Ade soal Singel Terbarunya

“Dia enggak kasih fasilitas apapun buat anak-anaknya, dia bilang coba dulu yang lain, tapi kalau emang tetap mau ya harus cari jalan kalian sendiri. Perjuangannya sama-sama tidak mudah kok,” tambah Segara.

Pria kelahiran 1989 ini menambahkan, pola umum yang menyatakan kalau keluarga musisi pasti mendapatkan privilege itu tidak selamanya benar.

“Itu memang pemikiran umum yang nyata, tapi enggak sepenuhnya benar. Jadi kita memang enggak bisa ke mana-mana, terlahir dari keluarga yang dekat sama industri musik dan intens, aku sering diajak studio, bantu sana-sini, manggung, kita ter-influence sendirinya,” tambah Segara.

Sebagai informasi Ebiet G Ade menikah dengan Yayuk Sugianto, kakak penyanyi Iis Sugianto pada 4 Februari 1982. Keduanya dikaruniai 4 anak.

Adera Lantip Trengginas dan adik bungsunya, Segara Banyu Bening kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang solois.