Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Soimah Besar di Pinggir Pantai, Mandi Air Asin dan Tangan Merah

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com
Penyanyi Soimah berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam konten BEGINU #3 di kanal YouTube Kompas.com.
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dan pembawa acara Soimah besar dari keluarga nelayan di Pati. Rumahnya berjarak hanya 100 meter dari pantai.

Berbincang dengan Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho, Soimah menceritakan pengalamannya bergelut dengan ikan.

Perempuan bernama lengkap Soimah Pancawati itu membantu orangtuanya memanggang ikan setiap hari.

Baca juga: Dulu Kesal pada Didikan Keras Orangtua, Soimah Kini Memetik Hikmahnya

"Kalau dulu tangannya merah karena sering manggang iwak (ikan), jadi kena asap setiap hati, kan kalau zaman dulu ngasepnya masih pakai tangan di atas mawa (bara api), dari kayunya langsung," kenang Soimah, dikutip dari konten BEGINU#3 Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat kegiatan memanggang ikan tersebut, telapak tangan Soimah memerah, sampai-sampai dia ketika bersekolah.

Baca juga: Salurkan Hobi Bercocok Tanam Saat Pandemi, Soimah Raup Keuntungan Mencapai Rp 20 Juta Per Bulan

"Nek sekolah aku malu, nek sekolah sering tak genggem, sering tak dhelike (sembunyikan), karena isin (malu)," ujar wanita kelahiran tahun 1980 itu.

Bukan itu saja, ada hal lain yang dirasakan selama tinggal di tepi pantai.

Kulit Soimah juga menjadi bersisik karena harus mandi dengan air asin.

Baca juga: Sebelum Jadi Artis, Soimah Akui Sering Pakai Barang Palsu

Di kampungnya, dulu air tawar hanya digunakan untuk keperluan memasak atau minum.

"Kadang-kadang juga banyak sisik-sisik yang masih nempel, karena mandinya juga pakai air asin," ucap Soimah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi