Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Mengenal Lebih Dekat Sosok Butet Kartaredjasa

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Kompas.com
Seniman Butet Kartaredjasa
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Lahir di Yogyakarta 59 tahun lalu, seniman Butet Kartaredjasa selalu mampu menginspirasi banyak orang dengan gaya santainya, tanpa menggurui.

Dari soal caranya memandang hidup, kegemaran dan makna di balik itu semua, dirangkum dalam satu kisah bersama konten Beginu di Kompas.com seperti berikut ini.

Pandemi corona bukan musibah

Bukannya mengeluh menghadapi pandemi Covid-19 karena tidak lagi bisa tampil di panggung.

Baca juga: Hadapi Pandemi Corona, Butet Kartaredjasa Tanam Singkong dan Lemon

Butet justru ingin mengubah kondisi seperti sekarang menjadi sebuah berkah. Seperti ketika dia akhirnya mencoba menanam singkong dan lemon.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Betul-betul saya ingin menghadirkan fakta, musibah harus benar-benar menjadi berkah," ucapnya.

Semua ilmu bersinergi

Bagi Butet tidak ada pengotak-kotakan dalam ilmu. Orang bisa belajar apa saja dari latar belakang apa pun.

Baca juga: Butet Kartaredjasa: Aku Ingin Hidup Baik, Menyenangkan Hati dan Kawan-kawan

Tidak ada yang salah jika seorang pemain teater kemudian menyeberang menjadi pelukis.

"Bagi saya enggak ada batas teritori di dalam kesenian maupun di dalam hidup ini," ujar Butet.

Hobi berburu kuliner

Ketika banyak orang memburu tempat-tempat kuliner ternama atau viral, Instagramable, Butet justru mencari tempat yang tak biasa.

"Saya sebagai pencinta kuliner, kalau ada informasi (makanan) yang aneh, nyempil tempatnya, tempatnya sangat sederhana, bukan restoran banget, woah tak kejar," ucap Butet dengan semangat.

Baca juga: Buat Sate Klatak Pak Bari Terkenal Lewat AADC? 2, Butet Kartaredjasa: Saya Senang

Ketika tempat yang didatanginya menjadi populer seperti sate klatak Pak Bari, ada kepuasan tersendiri bagi Butet karena merasa sudah menolong orang lain.

Jalani hidup sebaik mungkin

Butet tidak pernah berangan-angan masih memiliki banyak waktu dalam hidup. Ia selalu memasang target usia kehidupan sebagai pengingat untuk terus berbuat sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi banyak orang, keluarga dan teman.

Baca juga: Fakta Menarik di Balik Warung Bu Ageng Milik Istri Butet Kartaredjasa

"Dalam waktu pendek ini aku ingin berbuat sebaik-baiknya, mengerjakan sesuatu yang nyenengin ati, nyenengin kawan-kawanku, pokoke berbuat baik," kata Butet.

Menjalani hidup yang sumeleh

Butet mengaku lebih tenang ketika belajar menjalani hidup sumeleh (bersandar).

"Saya terus belajar mengenali keterbatasan, bahwa manusia itu terbatas, tidak perlu sok pintar dengan memaki-maki orang, tidak perlu mengaku paling bener di dunia ini dengan menghuja-hujat orang lain," tuturnya.

Orangtua hanya menang lahir duluan

Prinsip itu juga yang kemudian diterapkan saat mendidik anak-anaknya.

Baca juga: Soal Mendidik Anak, Butet Kartaredjasa: Orangtua Menangnya Satu, Lahir Duluan

Bukan menjadi orangtua yang banyak aturan atau sok tahu, Butet justru memosisikan dirinya sebagai teman berbagi bagi anak-anaknya.

"Aku hanya mau berbagi, menasihati orang-orang yang mempercayai aku, kalau elu salah satu anakku tidak percaya sama omonganku ya enggak apa-apa, biarlah orang lain yang memetik kemanfaatan dari aku," ujar Butet.

Keadilan ekonomi dan eksistensi

Butet banyak belajar dari sejarah kelompok-kelompok seni dan mempelajari potensi konflik yang menimbulkan perpecahan dalam teater ketika mengelola teater Gandrik.

Karenanya ia ingin mempraktekkan keadilan di bidang ekonomi dan eksistensi.

Baca juga: Alasan Butet Kartaredjasa Bebaskan Anak Memilih Jalan Hidup

"Saya mencoba mencegah potensi konflik itu supaya tidak menjadi konflik," kata Butet.

Oleh sebab itu, Butet memberi kesempatan pada pemeran lainnya untuk menjadi pemeran utama.

Demikian halnya dalam soal honor. Mereka bisa membicarakannya di awal, membaginya secara adil.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi