Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Lika-liku 19 Tahun Perjalanan The Rain di Belantika Musik Tanah Air

Baca di App
Lihat Foto
Dokumentasi Pribadi
The Rain
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - The Rain baru saja merayakan ulang tahun yang ke-19 di belantika musik Tanah Air Indonesia pada Sabtu (19/12/2020).

The Rain digawangi Indra Prasta (vokal, gitar), Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass), dan Iwan Tanda (gitar, vokal).

Para personel ini tak pernah terganti sejak dibentuk pada 2001.

Selama 19 tahun, The Rain melewati jatuh bangun bersama-sama.

Mulai dari terkena star syndrome, sempat redup hingga bangkit lagi secara independen.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Lagu Terlatih Patah Hati Jadi Langkah Awal The Rain Bermusik secara Indie

Hal tersebut diungkapkan Indra dan Ipul dalam akun YouTube Abdel Achrian.

Berikut Kompas.com rangkum hal menarik dari The Rain:

1. Berawal dari tongkrongan

Band asal Yogyakarta ini terbentuk sejak 2001.

Indra mengatakan, cikal bakal terbentuknya The Rain pada 1999 saat Indra dan Iwan berada di satu tempat indekos yang sama.

Awalnya, Indra meminta Iwan untuk mengajarinya bermain gitar hingga mereka semakin dekat.

"Beliau dulu buka les, ngajar gitar di kosannya. Sama-sama kuliah, tetangga ngasih tahu ada yang jago gitar. Saya kenalan, minta diajarin main gitar. Lalu, setelah beberapa saat belajar gitar, 'kamu bagusan nyanyi dibanding gitar'," kata Indra seperti dikutip Kompas.com dalam akun YouTube Abdel Achrian, Senin (21/12/2020).

Baca juga: The Power of Kepepet, The Rain Bikin Video Musik dengan Dana Kurang dari Rp 2 Juta

Karena Iwan dan Indra makin dekat, mereka berencana membuat suatu grup musik.

Mereka pun mencari-cari siapa personel lainnya untuk bisa diajak bergabung membuat grup musik.

Sampai suatu hari, Iwan dan Indra bertemu dengan Aang dan Ipul saat nongkrong bersama di Studio Alamanda, salah satu tempat berkumpul banyak musisi Yogyakarta dari berbagai genre.

Akhirnya, empat personel ini mulai menemukan chemistry dan menyatukan frekuensi untuk membentuk band.

Pada 2001, lahirlah The Rain.

2. Alami star syndrome

Setelah dua tahun menjalani The Rain, mereka mendapat kontrak dengan ProSound Record.

Baca juga: Bertahan 19 Tahun Tanpa Ganti Personel, The Rain Mengaku Pernah Kena Star Syndrome

Album perdana mereka berjudul Hujan Kali Ini yang dirilis 2003 sangat melejit.

Album tersebut mendapat Golden Award tak lama setelah dirilis.

Singel di dalam album tersebut yang berjudul "Dengar Bisikku" dan "Terima Kasih karena Kau Mencintaiku" hingga saat ini mendapat airplay yang tinggi di banyak radio di seluruh Indonesia.

Mengusung tema lagu cinta, mereka mengeluarkan karya terbaiknya pada era 2000-an.

Namun, siapa sangka saat mereka tengah populer, anggota The Rain sempat alami star sundrome.

Indra mengatakan, awal meniti karier, para anggota The Rain tidak bisa menahan egonya masing-masing, sehingga kerap terjadi percekcokan.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Gagal Bersembunyi - The Rain

"Gimana ya, anak kuliah baru lulus enggak punya kerjaan. Tahu-tahu dapat kontrak rekaman, album meledak tahun 2003. Sempat star syndrome. Secara internal kurang baik, ngomong pas ada jadwal doang," kata Indra.

3. Tahun 2009-2010 titik terendah

Setelah itu, pada 2009 hingga 2010 nama The Rain turun di pasaran.

Pada saat itu, banyak pihak yang mengira band itu sudah bubar.

Para personel The Rain ini pun sempat memutuskan tetap membuat lagu meski dikira telah bubar.

Namun, setelah lagunya rampung, tak ada label yang mau membantu mereka.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Sepanjang Jalan Kenangan - The Rain

Akhirnya, mereka berpikir untuk lahir kembali secara independen tanpa label.

Lagu "Terlatih Patah Hati" menjadi langkah awal The Rain bermusik secara indie.

"Tahun 2013 itu justru babak independen The Rain. Jadi kita keluar dari label, kita bikin label sendiri ini. Singel pertamanya itu 'Terlatih Patah Hati'" ujar Indra.

4. Mulai bangkit dari lagu "Terlatih Patah Hari"

Saat itu, lagu The Rain dengan judul "Terlatih Patah Hati" ini sangat laku di pasaran.

Lagu yang dikemas dengan aransemen sederhana ini nyatanya berhasil membungkus tema cinta dalam lirik yang jujur secara pas.

Karena kesuksesannya usai merilis lagu tersebyt, ditahun-tahun selanjutnya tiap 18 November, The Rain mengeluarkan singel baru yang dijadikan dalam satu album trilogi.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku - The Rain

Dua singel lainnya diantaranya, "Gagal Bersembunyi" yang rilis pada 18 November 2014 dan "Penawar Letih" yang rilis pada 18 November 2015.

Tiga lagu tersebut kemudian dijadikan satu ke dalam album berjudul Jabat Erat.

5. Buat video musik dengan dana Rp 2 juta

Album berjudul Jabat Erat ini juga memasukkan satu lagu berjudul "Hingga Detik Ini".

Siapa sangka lagu yang dirilis pada 7 Juni 2017 lalu dibuat dengan budget di bawah Rp 2 juta.

Konsep lagu "Hingga Detik" ini dibuat dengan sangat sederhana dengan gambaran dua pasang sepatu yang berjalan berdampingan di kala hujan dan musim gugur.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Terima Kasih Karena Kau Mencintaiku - The Rain

Lagu itu mengisahkan tentang beberapa hal yang tak akan bisa tergantikan oleh apa pun.

"Akhirnya kita bikin konsep dua pasang sepatu hujan, daun-daun beguguran. Hujannya dari selang depan rumah, kedua pasang sepatu ya kita kita aja (yang peragain). Daunnya dari daun-daun mangga dikumpulin di situ," ucap Indra.

Video klip dengan budget minim tersebut ternyata membuahkan hasil manis.

Pasalnya, lagu ini menghadirkan jutaan views. Bahkan sampai saat ini sudah ditonton 5,6 juta kali.

"Alhamdulilah jutaan views-nya balik modalnya mungkin, bukan cuma puluhan tapi seratus kali lipat," kata Indra.

Dia menambahkan, keterbatasan dana tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak kreatif.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi