Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Netizen Minta Sinetron Indonesia Diganti Drama Korea, Komisioner KPI: Minimal 60 Persen Produksi Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Ari Lasso TV
Ari Lasso dan Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis membahas soal peraturan penyiaran di Indonesia
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ari Lasso dan Komisioner KPI Pusat, Yuliandre Darwis berdiskusi mengenai konten atau acara di televisi Indonesia.

Yuliandre Darwis berujar, televisi nasional Indonesia harus menayangkan minimal 60 persen konten (acara) yang merupakan produksi dari Tanah Air.

"Di televisi itu kami mengatur 60 persen itu minimal konten (produksi acara) dari Indonesia," ujar Yuliandre Darwis, dikutip dari kanal YouTube Ari Lasso TV, Selasa (22/12/2020).

Yuliandre Darwis mengaku mendapat banyak saran dari generasi millenial terkait penayangan sinetron di Indonesia.

Baca juga: Tanggapan Yuliandre Darwis Saat KPI Disebut Matikan Kreativitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kita fair sajalah, sinetron Indonesia itu kan rumit, kadang-kadang 'wah sinetron rumit banget, lebih bagus drama Korea'," kata Yuliandre.

Yuliandre Dawris berujar, kebanyakan permintaan dari mereka menginginkan televisi Indonesia menayangkan drama Korea atau drakor.

"Itu enggak boleh. 60 persen itu wajib production house konten Indonesia, itu kita lindungi banget. Supaya apa? (Kreativitas) bertumbuh," tuturnya.

Namun, menurut Yuliandre, permasalahan yang terjadi saat ini adalah mahalnya konten atau acara yang berasal dari Indonesia.

"Tapi, yang terjadi Indonesia ini mahal banget. Ya sudah impor saja deh, kualitas juga (bagus). Ini jadi PR kita Mas Ari, ke depan, konten menjadi acuan," ujar Yuliandre.

Baca juga: Ari Lasso Pertanyakan soal Sensor Acara Televisi, Ketua KPI: Kami Enggak Pernah Nge-blur

Komisioner yang juga pernah menjabat sebagai Ketua KPI periode 2016-2019 ini berharap suatu saat acara televisi Indonesia berhasil tembus dan dibeli oleh negara lain.

"Bangga kan kalau misalnya selama ini membeli Indonesian Idol dari luar atau apa, sekarang kebalikan, konsep kita yang bisa dijual," ucap Yuliandre Darwis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi