Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Tarzan Pernah Jadi Kamituwo dan Dapat Tanah Bengkok

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Pelawak Tarzan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti harapan orangtua pada umumnya, pelawak Tarzan mengungkapkan, orangtuanya juga ingin anaknya fokus di bidang akademik.

Tarzan yang merupakan putera seorang kepala desa, mengaku tidak ada darah seni dalam keluarganya.

Pelawak dengan nama asli Toto Muryadi itu justru terpikat pada dunia ludruk karena sering melihat pertunjukannya.

Mulai tertarik dan membentuk perkumpulan di desanya, Tarzan akhirnya sering melupakan sekolahnya dan manggung keliling.

Akibatnya, sang ayah murka dan mengusir Tarzan dari rumah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Profil Tarzan, Pelawak Senior Anggota Srimulat

Tarzan akhirnya pergi meninggalkan rumah selama tiga bulan. Sampai akhirnya kedua orangtuanya mencari dan memberi penawaran.

"Bapak saya kepala desa, 'kamu pulang, kamu tak jadikan kamituwo, kepala dusun," ujar Tarzan, dikutip dari YouTube Komeng Info, Senin (11/1/2021).

Menjadi kamituwo rupanya lebih banyak menghasilkan dibanding ikut keliling bersama grup ludruk.

"Begitu saya jadi kamituwo, wah dapat sawah, tanah bengkok 1,5 hektar kalau enggak salah," ujar Tarzan lagi.

Sebagai informasi, tanah bengkok merupakan aset desa yang pemanfaatannya digunakan sebagai kompensasi atas kedudukan sebagai pamong desa.

Baca juga: Tentang Pelawak di Pusaran Narkoba dari Kacamata Tarzan

Meskipun memiliki penghasilan cukup menggiurkan, tapi panggilan hati Tarzan bukan di situ.

Oleh karenanya, tak butuh waktu lama bagi Tarzan akhirnya kembali menekuni dunia ludruk.

"Dua bulan saya pergi lagi," ujarnya disertai tawa.

"Cukup untuk makan, tapi namanya tuntutan jiwa, saya rasanya bangga kalau jadi apa (yang diinginkan)," kata Tarzan.

Akhirnya, ayah Tarzan mengalah pada keinginan keras putranya. Namun, berpesan agar menekuni dengan benar apa yang ingin dijalani.

"Pesan ini tak inget-inget, bapak saya (bilang) 'ya tukang semir kalau ditekuni, ya bisa bawa hasil. Kamu kalau ngeludruk yang beneran'," kenang Tarzan.

Sejak saat itu karier Tarzan di ludruk semakin berkembang. Sampai akhirnya bergabung dengan Srimulat tahun 1979.

Baca juga: Gabung Srimulat, Gaji Pertama Tarzan Rp 650

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi