Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

5 Cerita Tarzan Dilarang Main Ludruk hingga Bergabung dengan Srimulat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Pelawak Tarzan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/11/2017).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Terlahir dari ayah yang seorang kepala desa dan ibu seorang petani, kedua orangtua pelawak Tarzan dulu hanya berharap anaknya itu menyelesaikan sekolahnya dengan baik.

Namun di pertengahan jalan, hati Tarzan justru terpikat dengan kesenian ludruk, hingga kemudian membawanya ke kelompok lawak Srimulat.

Baca juga: Tetap Eksis di Usia 75 Tahun, Tarzan: Berserah Diri

Sempat ditentang hingga kabur dari rumah, bahkan menjadi kamituwo, berikut pengakuan Tarzan tentang awal kehidupannya yang membawa pelawak berusia 75 tahun itu ke dunia lawak.

Sering lihat ludruk

Menjadi anak kepala desa, Tarzan sering melihat kesenian ludruk, hingga akhirnya senang dan membuat satu perkumpulan di desanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cerita Tarzan Pernah Jadi Kamituwo dan Dapat Tanah Bengkok

"Namanya Mujo Utomo, artinya memuji keutamaan," kata Tarzan menceritakan awal dia membuat perkumpulan ludruk di desanya.

Mulai sandiwara keliling, diusir dari rumah

Sejak itu Tarzan yang memiliki nama lahir Toto Muryadi itu mulai sering melakukan sandiwara, ludruk keliling. Alhasil ayahnya marah besar dan mengusirnya dari rumah.

"Kamu itu sekolah kepengin tak pinterken supaya jadi orang pinter," ujar Tarzan mengingat ucapan ayahnya dulu.

Baca juga: Gabung Srimulat, Gaji Pertama Tarzan Rp 650

"'Ya sudah kalau kayak gitu, kamu enggak usah di rumah,' mengusir, ya saya pergi," ujarnya lagi mengulang ucapan ayahnya.

Tiga bulan kabur dari rumah, orangtua Tarzan lantas mencarinya dan menyuruh pulang dengan iming-iming akan dijadikan kamituwo atau kepala dusun.

Gaji main ludruk tak besar

Membandingkan penghasilan yang dia dapat dari menjadi kamituwo selama dua bulan, dengan bermain ludruk, Tarzan terus terang mengatakan gaji menjadi kamituwo jauh lebih banyak.

Baca juga: Pernah Dilarang Main Ludruk, Tarzan Kabur 3 Bulan

"Tapi namanya tuntutan jiwa, saya rasanya bangga kalau jadi apa (yang diinginkan)," ujarnya.

Restu orangtua

Melihat kegigihan putranya, tampaknya orangtua Tarzan luluh dan memberinya restu untuk menekuni apa yang disukainya.

"Pesan ini tak inget-inget, bapak saya (bilang) 'ya tukang semir kalau ditekuni, ya bisa bawa hasil. Kamu kalau ngeludruk yang beneran'," kenangnya.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Youll Be In My Heart - Phil Collins (OST Tarzan)

Akhirnya berkarier bersama Srimulat

Karier Tarzan semakin cemerlang ketika bergabung dengan grup Lokakarya. Tampil di berbagai daerah hingga Surabaya, Kediri.

Tepat setahun di Lokakarya, yaitu di tahun 1979, Tarzan bergabung dengan Srimulat.

Baca juga: Tarzan Jenguk Polo Srimulat, tetapi Tidak Bisa Bertemu

Tarzan masih ingat jelas besarnya gaji yang dulu pertama kali diterima saat bergabung dengan Srimulat.
"Saya pertama, inget gaji saya Rp 650 tahun 1979," kata Tarzan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi