JAKARTA, KOMPAS.com- Bintang acara reality Bling Empire di Netflix, Anna Shay, dikenal sebagai sosialita dan crazy rich di Los Angeles.
Penampilannya di acara Bling Empire yang memanjakan lawan mainnya Jaime Xie dan Kane Lim dengan kemewahan di acara tersebut, terus saja mencuri perhatian.
Siapa sosok Anna Shay, berikut beberapa faktanya dirangkum dari berbagai sumber.
Sumber kekayaan
Suatu kali, Kane Lim memberi sedikit bocoran tentang sejarah Anna Shay yang mewarisi kekayaan orangtuanya.
"Anna Shay separuh Jepang dan separuh Rusia, dan super super kaya. Uangnya berasal dari senjata. Ayahnya menjual bom, senjata dan teknologi pertahanan. Dan itu bernilai setidaknya miliaran," ujar Kane.
Edward Shay, ayahnya merupakan CEO dari pabrik senjata PAE, sebelum akhirnya meninggal tahun 1995. Membuat Anna tampak seperti Tony Stark versi wanita.
Shay dan saudaranya menjual perusahaan di tahun 2006 dan mendapatkan 1,2 miliar dollar AS atau Rp 16,8 triliun.
Tapi kemudian diketahui kalau Anna sebenarnya separuh Amerika kulit putih dan separuh Jepang. Ibunya, Ai-San, memiliki kakek yang keturunan dari bangsawan Rusia.
Menjual rumah 'berhantu' 16 juta dollar AS
Anna membeli properti ini sembilan tahun lalu 9,4 juta dollar AS atau Rp 132 miliar, dan menurut Variety, sekarang rumah mewah itu dijual dengan harga 16 juta dollar AS atau Rp 225 miliar.
Tak hanya mendapat keuntungan, tapi tampaknya nilai rumah tersebut tak terpengaruh dengan sebutan 'berhantu' dari Anna.
Sebagaimana diketahui, dalam acara Bling Empire, Anna mengatakan kalau hewan peliharannya seperti monyet dan ikan, semuanya mati misterius, membuat DJ Kim Lee percaya kalau rumah itu berhantu.
Tidak tahu kalau akan jadi bagian Bling Empire
Percaya atau tidak, ketika Anna didekati untuk bergabung dengan acara ini, dia tidak berpikir akan menjadi bagian dari pemerannya.
Anna pikir, dia hanya membantu temannya, Jeff Jenkins, dari balik layar.
"Selanjutnya yang saya tahu, saya duduk di depan kamera. Saya sebenarnya cukup malu, jadi itu sulit (di depan kamera)," ujar Anna.
"Saya tidak pernah berpikir melakukan ini, terutama di usia saya," ucap wanita 60 tahun ini.
Pernah dirampok
Jika orang dirampok, mereka akan bersyukur jika pelaku lupa mengambil sesuatu dari anda. Tapi tidak demikian bagi Anna.
Anna justru memastikan para pelaku mendapat keuntungan. Seperti diceritakannya pada Town & Culture tentang perampokan yang dialaminya di layanan drive-thru restoran cepat saji.
Para perampok lupa mengambil dompetnya, dan Anna justru keluar dari mobil untuk menyerahkan dompetnya.
"Mereka kembali dan saya berkata 'Ini, lain kali, tiga gadis sama dengan tiga dompet,' ujar Anna.
Tidak tahu istilah 'disponsori'
Dengan pengikut di akun sosial media mencapai 198.000, dan memiliki selera mode yang tinggi, Anna tipe orang yang disukai desainer untuk mempromosikan produk mereka.
Namun Anna memastikan kalau apa yang menempel di tubuhnya bukan dari sponsor.
Dia mengaku pada OprahMag, belum pernah mendengar istilah disponsori oleh, dan bahkan bertanya pada temannya, Florent untuk menjelaskan artinya.
"Sampai saat ini saya tidak memahami konsep ini. Bagaimana bisa seseorang muncul dan berkata 'bolehkah saya mensponsori ini?' ini sangat memalukan. Saya pergi begitu saja, sepertinya saya tidak kenal orang ini," kata Anna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.