Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Sutradara Goro Miyazaki tentang Film Earwig and The Witch

Baca di App
Lihat Foto
Studio Ghibli/IMDb
Film keluaran Studio Ghibli, Earwig and the Witch

KOMPAS.com - Studio Ghibli baru saja merilis film terbarunya, Earwig and the Witch di HBO Max.

Putra pendiri Studio Ghibli Hayao Miyazaki, Gor? Miyazaki, selaku sutradara pun berbagi mengenai rilisan tersebut.

Earwig and the Witch didasarkan pada buku anak-anak berjudul sama karya Dianna Wynne Jones. Ceritanya tentang seorang yatim piatu bernama Erica alias Earwig.

Erica diadopsi oleh penyihir berambut biru, Bella Yaga dan The Mandrake, yang merupakan iblis, keduanya berhubungan dengan sisi supernatural kehidupan.

Baca juga: Sherina Munaf Sumbang Suara untuk Animasi Studio Ghibli, Earwig and The Witch

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dari film Studio Ghibli lainnya, Earwig and the Witch berkonsep CGI 3D dan ini merupakan inovasi pertama dari studio tersebut.

Goro mengatakan ayahnya dan Toshio Suzuki menyerahkan buku Earwig and the Witch dan menyarankan untuk membuat film tersebut.

Goro pun ingin memberikan sentuhan yang berbeda sehingga dari awal dia berencana menggarapnya dengan 3D CG.

Baca juga: Studio Ghibli Membagikan 250 Gambar Baru dari Film Klasik, Termasuk My Neighbor Totoro dan Pom Poko

"Saya ragu apakah akan melakukannya dalam CG 3D penuh atau cel-shading karena yang terakhir memiliki popularitas yang mengakar di Jepang, dan tidak banyak contoh film CG 3D domestik yang berhasil. Saat itulah Toshio Suzuki berkata, 'kalau mau buat di CG, harus di CG 3D penuh, kan?'," kata Goro sebagaimana dikutip Variety, Sabtu.

Selama proses pengerjaan, Goro mendapat sejumlah tantangan seperti menampilkan suasana hati dari karakter tersebut pada animasi CG 3D. Sebab, selama ini dia terbiasa menggambarnya menggunakan tangan.

Baca juga: Hayao Miyazaki Kembali Garap Film Animasi untuk Studio Ghibli

"Saat saya berbicara tentang suasana hati, ini bukan hanya gaya seni tetapi perasaan emosional yang dibawa oleh film itu sendiri. Pada akhirnya saya menyadari bahwa tidak ada jawaban yang jelas untuk tantangan ini," ujar Goro.

Dalam setiap karakter yang diciptakan, Goro selalu berusaha masuk ke dalam penokohan agar ceritanya jadi lebih hidup. Salah satunya adalah pada Bella Yaga yang usianya tidak jauh dari dia.

"Bella Yaga adalah karakter yang lebih dekat dengan usia saya daripada Earwig. Jadi saya bisa mengerti bagaimana perasaannya saat menjalani kehidupan sehari-hari, seperti muak dengan rutinitas sehari-hari yang biasa dan berlebihan, hubungan yang rumit, klien yang tidak disukai, dan anak-anak yang nakal," kata Goro.

"Itulah mengapa menghidupkannya adalah proses berempati dengannya," imbuhnya.

Berbicara mengenai momen favorit, Goro mengatakan sangat senang saat melihat setiap karakter dalam film mulai bergerak dengan berbagai ekspresi yang memikat.

"Secara khusus, saya senang melihat proses 'Earwig' perlahan-lahan menunjukkan berbagai ekspresi wajah di tangan para animator muda dan berbakat," ujar Goro.

"Dalam hal adegan, saya suka ketika Earwig dan Mandrake berbicara. Saya juga suka adegan di tengah hujan saat ibu Earwig yang lebih muda dan Bella Yaga bertengkar," Goro melanjutkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Antara
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Kistyarini
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi