Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Klarifikasi dan Bantahan Ashanty soal Tudingan Manfaatkan Putra untuk Konten YouTube

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS
Ashanty saat peresmian gerai makanannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020.
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Ashanty menjadi perbincangan publik belakangan ini karena dituding menelantarkan Muhammad Putra, penjual cilok viral yang kemudian dijadikan anak angkatnya.

Ashanty disebut membiarkan Putra keluar dari Pesantren Al Basyir tanpa ada upaya membujuknya.

Istri Anang Hermansyah ini juga dituding lepas tanggung jawabnya akan pendidikan Putra.

Bahkan, Ashanty dianggap hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.

Hal ini diungkapkan lewat pengacara dari LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengar sejumlah tudingan yang dialamatkan kepadanya, Ashanty lantas langsung membela diri.

Baca juga: Ashanty Disebut Biarkan Putra Keluar dari Pesantren Tanpa Surat Pindah

Ashanty membantah dan menepis beberapa hal tudingan terhadapnya soal Putra. Berikut Kompas.com merangkumnya.

Upaya membujuk yang tidak berhasil

Ashanty membantah telah menelantarkan Putra. Ia menyebut, Putra sendiri yang memilih keluar dari Pesantren Al Basyir.

Padahal, Putra sudah tujuh bulan menimba ilmu di pesantren tersebut.

Ashanty mengaku telah membujuk Putra untuk tidak keluar dari Pesantren Al Basyir. Sayangnya, upaya tersebut tidak berhasil dilakukannya.

"Jadi bukan menelantarkan, kenapa sampai sini aja (sekolah pesantren) karena berkali-kali kali kali kita sudah meminta dia (Putra) untuk jangan keluar, jangan kabur, jangan sakit, jangan pura-pura sakit," ujar Ashanty dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Senin (8/2/2021).

"Jadi kalau dia dibilang pura-pura sakit, dia ngakuin, dia ketawa," kata Ashanty melanjutkan.

Baca juga: Ashanty Sudah Bujuk Putra agar Tidak Keluar dari Pesantren

Takut Putra dirundung

Ashanty mengaku tak pernah membeberkan fakta sebenarnya yang terjadi pada Putra ke publik karena khawatir anak angkatnya itu di-bully.

“Kalau sampai saya ceritakan apa yang sebenarnya terjadi, satu Indonesia akan bully dia. Itu enggak baik buat anak seumuran dia, makanya saya tidak pernah mengeluakan statement apa pun,” kata Ashanty.

Hal itu Ashanty lakukan karena dia menyayangi Putra. Ia khawatir hal yang dibeberkannya ke publik malah berdampak pada masa depan Putra.

Sakit hati disebut hanya buat konten

Namun, Ashanty mengaku sakit hati dituding menjadikan anak angkatnya hanya sebagai konten YouTube miliknya.

“Jujur pasti sakit hatilah di saat kita ikhlas membantu orang, kok gini ya balasannya. Sudah saya anggap seperti anak," kata Ashanty.

Baca juga: Ashanty Sakit Hati Disebut Manfaatkan Putra demi Konten

"Kalau buat konten kenapa taruh tiga jam, bayar mahal-mahal ibaratnya. Tiap bulan biayanya dari mulai baju, cucian, makan tiga kali sehari, plus dapat jajan,” ujar Ashanty lagi.

Ashanty mengatakan, tak mau terlalu memaksakan kehendaknya agar Putra terus sekolah di pesantren tanpa ada kemauan dari sang anak.

Meski demikian, Ashanty mengaku ikhlas sudah membantu Putra saat itu.

Pemikiran soal anak angkat yang beda

Ashanty menambahkan, tak hanya Putra, ia mempunyai dua anak angkat lainnya yang juga dibantu.

Ashanty sengaja mengangkat beberapa anak untuk membantu kehidupan mereka, termasuk biaya pendidikan sekolahnya.

Menurutnya, Putra sempat berpikiran berbeda soal anak angkat yang harus tinggal di rumah.

“Aku punya anak empat. Aku angkat anak itu memang bukan untuk tinggal sama saya tapi buat bantu-bantu gitu loh," tutur Ashanty.

"Jadi, kalau dia (Putra) niatnya bilang, ‘kok aku enggak tinggal bareng, kok aku enggak kayak Arsy-Arsya, sempat bilang sama tim. Jadi pemikiran dia udah berbeda,” ucap Ashanty menjelaskan.

Baca juga: Ashanty Takut Putra Dibully jika Dirinya Ceritakan yang Sebenarnya

Ashanty lantas menegaskan, dari awal sudah menjelaskan tujuannya membantu Putra untuk menjadi anak yang sukses.

Oleh karenanya, memindahkan sekolah Putra dari SD Juramangu ke Pesantren Al Basyir untuk mendapatkan pendidikan lebih baik.

Namun, alhasil Putra tak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik dan memilih keluar dari pesantren.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi