JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Ayu Ting Ting mengakui dialah yang memutuskan untuk membatalkan pernikahan dengan Adit Jayusman.
Ayu Ting Ting menegaskan bahwa keputusan tersebut ia ambil bukan karena dipengaruhi oleh siapa pun.
"Yang pertama kali memutuskan untuk membatalkan pernikahan itu adalah saya. Keputusan asli saya, pure, tidak karena siapa pun atau tidak ada hubungan dengan siapa pun," kata Ayu Ting Ting, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Qiss You TV, Minggu (14/2/2021).
Baca juga: Bantah karena Mahar, Ayu Ting Ting Ungkap Penyebab Batal Menikah dengan Adit Jayusman
Berkaitan dengan isu di luar sana, Ayu menyebut hal itu sama sekali tidak berkaitan dengan keputusan yang ia ambil.
"Keputusan ini memang saya pribadi yang ambil untuk tidak melanjutkan perencanaan pernikahan yang sebelumnya sudah direncanakan matang-matang oleh kedua belah pihak," tutur Ayu.
Ayu menyebut bahwa keputusannya itu sudah dibicarakan oleh Adit Jayusman.
Baca juga: Ayu Ting Ting: Bukan Berapa Lama Mengenal, tetapi Kualitas Intensitas Hubungan
Pedangdut berusia 28 tahun ini mengatakan, Adit menerima keputusannya dengan lapang dada.
"Memang saya memutuskan tidak melanjutkan bahwa ya mungkin memang sudah jalannya seperti ini," tuturnya.
"Keputusan ini saya ambil pada hari Selasa tanggal 2 Februari 2021 dan dia (Adit) sudah menerima semuanya dengan ikhlas keputusan saya," kata Ayu menambahkan.
Baca juga: Batal Menikah, Ayu Ting Ting Putus Komunikasi dengan Adit Jayusman
Ayu menuturkan dirinya tetap ikhlas dengan apa yang terjadi karena setiap manusia hanya bisa merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan akhirnya.
"Enggak nyesal (kenal Adit). Enggak boleh disesali. Semua yang terjadi sudah kehendak Allah," ujarnya.
Ayu malah mengaku bersyukur mengenal sosok Adit Jayusman dari awal hingga akhir pertemuan.
Baca juga: Ini Isi Pesan Adit Jayusman yang Nyatakan Batal Menikahi Ayu Ting Ting
"Banyak pelajaran yang saya dapat dan banyak hikmah yang saya dapat. Banyak pesan Allah juga yang saya terima," tuturnya.
Ayu menyebut ini salah satu cara Tuhan untuk memberikannya sebuah pelajaran agar menjadi pribadi yang lebih legawa.