Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dihujat Usai Video Dorong Pelayan Viral, Robby Purba Mengaku Kapok

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG
Pembawa acara Robby Purba dalam jumpa pers Indobesian Television Awards 2018 di Hard Rock Cafe, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Pembawa acara Robby Purba kini mengaku kapok dan tak mau lagi membuat video eksperimen sosial.

Sebelumnya, Robby sudah menjelaskan kalau video viral yang memperlihatkan dirinya sedang mendorong seorang wanita pelayan restoran itu adalah bagian dari social experiment atau eksperimen sosial.

Video itu dibuat dengan tujuan untuk mempromosikan program baru di salah satu stasiun televisi swasta.

Baca juga: Heboh Video Dorong Pelayan, Ini Penjelasan Robby Purba

Namun karena banyaknya hujatan yang dialamatkan padanya sejak video itu viral, Robby mengaku kapok.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jujur kapok," kata Robby disertai tawa, dikutip dari YouTube KH Infotainment, Selasa (16/2/2021).

"Kapoknya adalah impact-nya, terkadang aku mengesampingkan orang-orang di sekitar," ucapnya kemudian.

Robby juga mengaku satu video itu sudah cukup dan tidak mau lagi membuat video yang sama.

"Cukup-cukup, karena yang turun udah BOD-BOD dari tv seberang," ujarnya lagi.

Sebagaimana diketahui, video Robby yang terlihat sedang mendorong pelayan restoran wanita yang sebenarnya merupakan kru stasiun televisi.

Mereka membuat video tersebut bukan untuk menjebak netizen atau maksud lainnya, melainkan untuk promosi program.

"Bukan settingan. Promo itu kan bentuknya macam-macam, banyak bentuknya. Dan ini adalah bentuk promo yang bagi aku cukup risky, dan harus diambil, kalau enggak (diambil) awareness-nya kurang," jelas Robby Purba.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi