JAKARTA, KOMPAS.com - Anak kedua komedian Sule, Putri Delina, buka suara terkait permintaan pengembalian aset mendiang ibunya, Lina Jubaedah, dari Tedy Pardiyana.
Pelantun "Ruang Waktu" ini membenarkan bahwa ia dan sang kakak, Rizky Febian, meminta aset yang saat ini masih dipegang oleh Tedy.
Baca juga: Polemik Harta Warisan Lina Jubaedah, Ada Kesepakatan Tedy dan Anak-anak Sule
"Iya benar (minta), waktu itu kan sudah ada pertemuan semua sama Aa Iky, kuasa hukum dan dari pihak sana," ujar Putri Delina dikutip Kompas.com dari YouTube KH Infotainment, Kamis (18/2/2021).
Permintaan itu juga sebelumnya sudah dikonfirmasi oleh kuasa hukum Rizky Febian, Bahyuni Zaili.
Kata Putri, Tedy Pardiyana diminta untuk kembalikan semua aset dan dokumen penting mendiang ibunya dalam kurun waktu 2 minggu.
Baca juga: Ada Kesepakatan Warisan Lina Jubaedah Diberikan kepada Anak-anaknya dari Sule
"Ya sudah (sama seperti) yang disampaikan sama pengacara Aa Iky, Putri sama Aa Iky memang inginnya semua aset di dia (Teddy) minta dikembalikan," tuturnya.
"Dikasih waktu 14 hari kalau enggak salah," ujar Putri menambahkan.
Terkait apa saja aset yang merupakan haknya dan sang kakak, Putri berujar salah satunya adalah rumah kos.
Putri mengatakan, semua aset yang harus dikembalikan mencapai total miliaran rupiah.
Baca juga: Kini Memilih Jomlo, Rizky Febian Akui Sempat Tak Ikuti Nasihat Sule
"Iya (ada rumah kos). Ya ada segitu (total miliaran)," ujarnya.
Soal urusan pengembalian aset tersebut, penyanyi berusia 19 tahun ini memercayakan semuanya kepada pengacaranya.
Sebelumnya diberitakan, Bahyuni Zaili menjelaskan bahwa Tedy Pardiyani sudah tak mempermasalahkan soal harta warisan.
Namun, Tedy meminta sedikit bagian untuk anaknya Bintang sebesar Rp 500 juta.
Baca juga: Lika-liku Karier Sule, Berawal dari Menari lalu Ikut Konstes API karena Rizky Febian
Sebelum dipenuhi, Tedy diharuskan mengembalikan aset-aset milik Lina yang menjadi hak anak-anak Lina hasil pernikahan dengan komedian Sule.
Di antara aset-aset tersebut adalah rumah dan ruko di Panyawangan, rumah kos 32 kamar, uang penjualan vila, uang penjualan mobil kijang.
Kemudian ada tanah di Banjaran dan Ciamis, toko material Banjaran dan Majalaya, tanah di Pangalengan, usaha grosir, dan perhiasan emas.