Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Najwa Shihab: Tingkah Laku Kita di Dunia Maya Seharusnya Sama dengan di Dunia Nyata

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/SANIA MASHABI
Presenter Najwa Shihab saat Wawancara Ekslusif dengan Kompas.com di Kantor Narasi TV, Jakarta, Jumat (7/2/2020)
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Presenter Najwa Shihab membagikan pesan kepada setiap orang yang melakukan perundungan di media sosial.

Pesan ini sekaligus untuk meminimalisir terjadinya perundungan yang semakin marak karena interaksi sosial kini dibatasi akibat pandemi Covid-19 sehingga semuanya serba daring.

Baca juga: Gara-gara Tabrak Bak Sampah, Najwa Shihab Trauma Kendarai Mobil

Najwa berpendapat, seharusnya setiap orang berperilaku sama, baik itu secara dunia nyata maupun dunia maya.

"Tingkah laku kita di dunia maya itu sebetulnya sama aturannya dan etikanya dengan tingkah laku kita di dunia nyata. Jangan karena di dunia maya, lu merasa lu boleh seenaknya dibandingkan di dunia nyata," kata Najwa seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube Armand Maulana, Sabtu (27/2/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempertegas argumentasi, anak Quraish Shihab itu memberikan contoh apa yang dimaksud dengan perilaku harus sama di dunia nyata dan dunia maya.

Baca juga: Cara Najwa Shihab Tetap Kreatif dan Produktif di Tengah Pandemi Covid-19

"Karena ya kalau di dunia nyata enggak mungkin tuh lu lagi ketemu orang terus, 'Kok jelek banget lu hari ini?', 'ih kok barang lu kayak murahan gitu?', kan enggak mungkin ketemu orang ngomong kayak begitu," ujar Najwa.

Apalagi, kata Najwa, perundungan itu tidak mungkin disampaikan kepada orang yang tidak kenal satu sama lain.

Oleh karena itu, Najwa menegaskan standar kepribadian seseorang dalam kehidupan sehari-hari seharusnya dibawa ke dalam dunia maya.

Baca juga: [POPULER HYPE] Penyesalan Kalina | Impian Soimah | Najwa Shihab Nonton Drakor

Najwa menduga perundungan ini merupakan lingkaran setan di mana pelaku merupakan korban yang pernah di-bully oleh orang lain.

"Orang yang nge-bully tuh biasanya dulu pernah jadi korban juga dan kemudian membawa perilaku destruktif itu ke orang lain, dan kalau ini enggak berhenti, ini enggak akan putus nih circle itu. Jadi ini satu concern yang menurut gue perlu kita lihat," tegas Najwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi