JAKARTA, KOMPAS.com - Tiap mendengar nama presenter Najwa Shihab, yang terlintas adalah sosok wanita tegas, cerdas, dan kritis.
Melihat dirinya sekarang, Najwa pernah melewati masa muda yang penuh dengan pengalaman menarik.
Hal tersebut diungkapnya saat mengisi acara Murangkalih bersama penyanyi Armand Maulana.
Baca juga: Gara-gara Tabrak Bak Sampah, Najwa Shihab Trauma Kendarai Mobil
Trauma menyetir mobil
Semasa SMA, Najwa pernah menabrak bak sampah yang terbuat dari semen sampai hancur.
Kejadian tersebut membekas dan membuat Najwa trauma untuk mengendarai mobil.
"Gue agak lupa, ya. Cuma intinya tuh gue kelas dua SMA sih. Lagi nyopir aja tuh, terus tiba-tiba, ya, tabrak bak sampah semen yang gede, yang di pinggir rumah," kata Najwa dikutip lewat kanal YouTube Armand Maulana, Sabtu (27/2/2021).
Lulusan PT Ulisa (Usaha Lima Saudara) ini mengaku tidak ingin mengemudikan mobil lagi hingga sekarang.
Baca juga: Cerita Najwa Shihab Banyak Disukai Orang-orang Saat SMA
Disukai banyak pria di SMA
Presenter program Mata Najwa ini tidak mengelak soal banyaknya pria yang menyukai dirinya pada masa SMA.
Diketahui, Najwa pernah mengikuti program AFS, yang berarti ia duduk di kelas 3 SMA dua kali.
Oleh karena itu, Najwa tidak menyebutkan banyak disukai orang karena paras yang dimilikinya, melainkan banyaknya lingkungan pertemanan.
"Jadi karena lebih banyak teman aja. Temenan sama angkatan ini dan temenan sama angkatan itu," kata Najwa menjelaskan.
Baca juga: Gara-gara Netizen, Najwa Shihab Jadi Nonton Drakor Start-Up
Pesan bermedia sosial
Untuk meminimalisir terjadinya perundungan yang semakin marak di media sosial, Najwa punya pesan khusus bagi semua pengguna sosmed.
Bagi Najwa, seharusnya setiap orang berperilaku sama, baik itu secara dunia nyata maupun dunia maya.
"Karena ya kalau di dunia nyata enggak mungkin tuh lu lagi ketemu orang terus, 'Kok jelek banget lu hari ini?', 'ih kok barang lu kayak murahan gitu?', kan enggak mungkin ketemu orang ngomong kayak begitu," ujar Najwa.
Oleh karena itu, Najwa menegaskan standar kepribadian seseorang dalam kehidupan nyata sehari-hari seharusnya dibawa ke dalam dunia maya.