Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Lewati Masa Kritis akibat Covid-19, Uya Kuya: Berat, Lumayan Menyiksa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ MELVINA TIONARDUS
Uya Kuya dengan gaya rambut dreadlock saat ditemui di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2020).
|
Editor: Novianti Setuningsih

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembawa acara Uya Kuya akhirnya sembuh dari Covid-19 dan bisa menjalani aktivitasnya sehari-hari dengan protokol kesehatan ketat.

Mengimbau kepada banyak orang, Uya Kuya menceritakan mengenai masa-masa menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.

"(Masa kritis) di rumah sakit sembilan hari, lumayan berat, lumayan menyiksa," kata Uya Kuya saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (4/3/2021).

Pemilik nama lahir Surya Utama itu mengungkapkan kenapa harus menjalani perawatan di rumah sakit hingga akhirnya lewati masa kritis.

Baca juga: Cerita Uya Kuya Sembuh dari Covid-19, Alami Efek Lanjutan hingga 2 Program Acara Distop

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uya Kuya memutuskan untuk tidak menjalani isolasi mandiri di rumah karena tidak memiliki oximeter.

"Karena saturasi oksigen sudah 88, terus demam tinggi sampai 40 derajat. Jadi, untuk isolasi mandiri itu harus punya oximeter karena banyak yang telat kejadian sampai Rumah Sakit telat, akhirnya enggak ketolong," kata Uya Kuya.

"Sampai pingsan," kata istri Uya Kuya, Astrid Khairunisha menimpali.

Uya Kuya sendiri mengungkapkan total menjalani perawatan di rumah sakit selama satu bulan.

Pria kelahiran April 1975 itu juga mengungkapkan apa yang dirasakan saat melewati masa kritisnya selama sembilan hari dirawat intensif akibat Covid-19.

"Ya sudah, enggak mikir apa-apa, pegang handphone juga enggak," kata Uya Kuya.

Baca juga: Cerita Uya Kuya Saat Positif Covid-19 hingga Hilang Kesadaran

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi