Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kejutan-kejutan di Grammy Awards

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ROBYN BECK
Sebuah patung trofi Grammy Awards dipajang pada penyelenggaraan Grammy Awards ke-61 di Los Angeles, California, pada 10 Februari 2021.
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

KOMPAS.com - Pada Minggu (14/3/2021) pukul 20.00 waktu California, Recording Academy akan menggelar Grammy Awards ke-63.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Grammy Awards 2021 tidak diselenggarakan di Staples Center karena pandemi Covid-19.

Ajang penghargaan musik bergengsi ini akan digelar di area terbuka Los Angeles Convention Center.

Baca juga: Bukan Hanya The Weeknd, Musisi-musisi Ini Pernah Boikot Grammy Awards

Seperti kebanyakan acara penghargaan, Grammy Awards kerap menyuguhkan peristiwa tak terduga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misalnya, karya musik yang mendapat apresiasi dari pencinta musik justru tidak masuk nominasi. Ada juga pemenang Grammy yang tidak sesuai prediksi

Berikut ini 10 kejutan terbesar dalam sejarah Grammy Awards.

2015: Beyoncé kalah dari Beck

Pada Grammy Awards 2015, Beck membawa pulang trofi Album of the Year, padahal yang diprediksi menang adalah Beyonce.

Kemenangan Beck dengan album Morning Phase sangat mengejutkan. Apalagi album Beyonce mencetak sukses besar.

Baca juga: Harry Styles Akan Buka Grammy Awards 2021, Ini Pertama Kalinya

Kejadian itu membuat Kanye West marah besar. Dia mengatakan Beck seharusnya menghormati kesenian dan menyerahkan penghargaannya kepada Beyonce.

2014: Macklemore mengalahkan Kendrick Lamar

Secara tidak diduga album The Heist milik Macklemor & Ryan Lewis mengalahkan album Good Kid, M.A.A.D City milik Kendrick Lamar untuk Best Rap Album pada Grammy Awards 2014.

2012: Bon Iver merebut Best New Artist pada 2012

Meskipun album kedua Bon Iver mendapat nominasi Grammy pada 2012, band indie folk itu dianggap tidak pantas dinobatkan sebagai Best New Artist.

Baca juga: Boikot Grammy Awards, The Weeknd Tak Izinkan Label Daftarkan Lagu-lagunya di Grammy

Ketika itu, Bon Iver bersaing dengan Nicki Minaj, Skrillex, dan The Band Perry. Personel Bon Iver, Justin Vernon, pun tak kalah terkejut ketika menerima penghargaan tersebut.

2011: Drake dan Justin Bieber dikalahkan Esperanza Spalding

Juri Grammy Awards 2011 membuat banyak orang marah ketika memilih penyanyi Esperanza Spalding dinobatkan sebagai Best New Artist.

Padahal pada kategori itu terdapat nama-nama yang lebih top seperti Justin Bieber, Drake, Mumford & Sons, serta Florence + The Machine.

Baca juga: Taylor Swift, Harry Styles, hingga BTS Siap Meriahkan Panggung Grammy Awards 2021

Sebagai artis musik jazz, Spalding belum terlalu banyak dikenal saat itu. Media sosial pun dibanjiri protes pendukung Drake dan Justin Bieber.

2008: Herbie Hancock kalahkan Amy Winehouse

Penyanyi asal Inggris Amy Winehouse dengan album Back to Black nyaris menyapu bersih penghargaan yang dinominasikan untuknya.

Namun dia tumbang di salah satu kategori yang dianggap paling bergengsi, Album of the Year.

Penghargaan itu direbut oleh musisi jazz Herbie Hancock dengan album River: The Joni Letters, sebuah penghormatan untuk musisi Joni Mitchell.

Baca juga: Kabar Terbaru Grammy Awards, Perubahan Jadwal hingga Rencana Pindah Lokasi

2005: Ray Charles memenangi Album of the Year

Musisi Ray Charles, yang ketika itu sudah meninggal, dianugerahi Album of the Year album Genius Loves Company.

Pesaingnya di kategori itu cukup "mengerikan", yakni The College Dropout (Kanye West), American Idiot (Green Day), The Diary of Alicia Keys (Alicia Keys), dan Confessions (Usher).

2001: Steely Dan bawa pulang Album of the Year

Kemenangan Two Against Nature milik Steely Dan untuk Album of the Year dianggap mengejutkan.

Di kategori itu dia bersaing dengan album Kid A (Radiohead), The Marshall Mathers (Eminem), dan Midnight Vultures (Beck).

Baca juga: BTS Konfirmasi Tampil di Grammy Awards 2021

1985: Lionel Richie ungguli Prince

Album Can't Slow Down milik Lionel Richie melahirkan lagu-lagu hit seperti "Hello" dan "All Night Long".

Namun keberhasilan Richie meraih Album of the Year di Grammy Awards 1985 mengejutkan karena album itu dinilai tidak sebagus Purple Rain milik Prince.

1967: The Beatles kalah dari Frank Sinatra

Penyanyi Frank Sinatra merupakan salah satu ikon musik. Namun albumnya, A Man and His Music, dianggap tidak layak memenangi Album of the Year 1967.

Alasannya, sebagian besar track album itu merupakan rekam ulang dari lagu-lagu lamanya dan hanya ada tiga lagu baru di dalamnya.

Baca juga: Daftar Lengkap Nominasi Grammy Awards 2021

Ketika itu Frank Sinatra mengalahkan The Beatles yang dinominasikan untuk album Revolver.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi