Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Baru Dirilis, Album Baru Justin Bieber Tersandung Masalah Hak Cipta

Baca di App
Lihat Foto
REPRO BIDIK LAYAR VIA @justinbieber
.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Album keenam Justin Bieber, JUSTICE disebut tersandung hak cipta dengan duo elektronik Justice.

Mereka mengklaim logo album Justin tanda salib sebagai T di kata Justice adalah ilegal. Mengingat salib itu merupakan tanda khas dalam kata keadilan di Prancis dan Uni Eropa.

"Anda belum menerima izin dari Justice untuk menggunakan simbol itu," kata mereka kepada Bieber dalam sebuah surat.

Menurut mereka, penggunaan logo itu sebagai hal yang cenderung menipu dan membingungkan konsumen.

Sebenarnya sejak 26 Februari 2021, ketika Justin pertama kali mengumumkan album barunya, penggemar Justice sudah mengklaim adanya kemiripan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka sempat bingung dan bahkan menduga Justin berkolaborasi dengan Justice.

Terlebih setelah resmi dirilis, ternyata simbol itu tidak hanya ada di album, tapi juga ada di merchandise JUSTICE dari Bieber.

Sementara itu, duo tersebut juga menyertakan email dari tim Bieber, yang dikirim 29 April 2020, dimana mereka sedang mencoba melacak perancang yang membuat logo tersebut untuk Justice.

Perancang memberi jawaban, tapi kemudian dari pihak Justin seakan tak lagi memberi tanggapan.

Dalam surat tersebut menyatakan, tidak hanya tim Bieber tahu tentang kondisi yang sebenarnya, tapi mereka juga berusaha menduplikasikannya dengan menggunakan artis yang sama.

"Ini adalah itikad buruk buku teks dan pelanggaran yang disengaja," kata duo itu.

Manajer Justice memberi tahu Rolling Stone, tim Bieber menolak surat itu dan mengklaim album dan merchandise JUSTICE bukan pelanggaran.

Tentu saja dengan dirilisnya album Justin ini membuat permasalahan semakin berat karena menjadi masalah hukum.

Baik anggota tim hukum Bieber maupun perwakilannya belum memberi komentar atas hal ini.

"Tanggung jawab ada pada pemilik merek dagang untuk melindungi dari penggunaan yang melanggar hukum oleh pihak ketiga, terlepas dari pihak ketiga tersebut adalah manajer miliarder atau superstar musik," ucap Tyler Goldberg, manajer Justice.

"Kami akan terus melindungi logo Justice - merek dagang yang dibuat 15 tahun lalu - dengan cara apa pun," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi