Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Perjalanan Hidup Jeremy Teti, Besar di Kawasan Konflik hingga Meniti Karier di Televisi

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Ira Gita
Jeremy Teti berpose saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Yeremias Chornelus Teti atau yang lebih dikenal sebagai Jeremy Teti tak asing bagi penonton program berita di televisi.

Sebelum dikenal sebagai pembawa acara berita kondang, Jeremy Teti melewati perjalanan hidup yang penuh liku.

Berbincang dengan Helmy Yahya, Jeremy menceritakan masa kecilnya  yang dia lewatkan di Atambua (Nusa Tenggara Timur) yang berbatasan langsung dengan Timor Timur (kini Timor Leste).

Baca juga: Masih Sendiri di Usia 52 Tahun, Jeremy Teti: Hidup Ini Pilihan

Dia pernah tidur di terminal bus dan stasiun demi mengejar mimpinya sebagai presenter televisi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti apa kisah hidup Jeremy Teti? Berikut rangkumannya.

Hidup di tengah peperangan

Jeremy Teti lahir dan besar di Atambua, Nusa Tenggara Timur, yang berbatasan langsung dengan Timor Timur.

Sejak kecil, Jeremy melihat langsung konflik berdarah yang terjadi di Timor Timur ketika itu.

Baca juga: Jeremy Teti Kenang Masa Kecil Hidup di Tengah Peperangan

JeremyTeti merasakan bagaimana melewati masa sekolah di tenda pengungsian. Dia juga harus berpindah-pindah sekolah demi keselamatan dirinya.

"Ya kayaknya aku jadi lebih berani deh. Jadinya terbiasa dengan darah, luka, tentara kena tembak segala macam," kata Jeremy.

Kuliah dan bekerja di Yogyakarta

Setelah menyelesaikan sekolah menengah di kampung halaman, Jeremy melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Kartika Bangsa, Yogyakarta.

Jeremy pernah menjajal kerja sebagai karyawan di bagian administrasi sebuah perusahaan di Yogyakarta.

Baca juga: Sebelum Jadi Presenter, Jeremy Teti Pernah Kerja Jadi Admin dengan Gaji Rp 100.000

"Gaji Rp 100.000 tahun 1993. Aku bagian admin. Kuliah jurusan adiminstrasi negara, kerjanya urusan eksim, ekspor impor," ucapnya.

Pekerjaan tersebut membuatnya mengerti tentang semua prosedur cara pengiriman barang ke luar negeri.

Mulai tertarik di dunia penyiaran

Belajar di jurusan ilmu administrasi negara tak mengurungkan niat Jeremy Teti masuk dunia penyiaran atau broadcasting.

Ketika ilmunya dirasa cukup setelah belajar dasar-dasar dari broadcasting melalui beberapa acara yang ada di Surabaya, dia memberanikan diri untuk mendaftar ke berbagai stasiun televisi.

Baca juga: Cerita Perjuangan Jeremy Teti Kejar Mimpi Jadi Presenter Televisi

"Aku beranikan diri ngelamar ke semua stasiun TV, ke RCTI, Indosiar, TVRI, SCTV Surabaya," kata Jeremy.

Tidur di terminal bus dan stasiun

Jeremy Teti rela keliling naik turun bus dan kereta untuk mendaftarkan diri ke berbagai stasiun televisi.

"Keliling semua naik kereta, turun kereta, naik bus, turun bus, biasalah sambil tidur-tiduran di terminal dan stasiun," tuturnya.

Baca juga: Jeremy Teti Cerita Ditodong Pistol Saat Meliput Konflik di Timor Leste

Jeremy Teti akhirnya diterima di SCTV Surabaya setelah mengalahkan ratusan kandidat lainnya.

Presenter di Jakarta

Perjuangan belum berhenti, Jeremy masih ingin mengejar impian lainnya, yaitu bekerja di Jakarta sebagai seorang presenter berita.

Dia lantas mencoba daftar saat SCTV membuka lowongan untuk news departement tahun 1996.

Keinginan dan usaha keras Jeremy Teti akhirnya berbuah manis saat namanya masuk sebagai presenter berita Liputan6 SCTV.

Baca juga: Jeremy Teti Bicara tentang Pasangan Hidup dan Hilangnya Keinginan Punya Anak

"Akhirnya SCTV buka news Liputan6, daftarlah inisiatif karena cita-citanya pengin kerja di Jakarta," tutur Jeremy Teti.

Berkat pekerjaan sebagai presenter berita, Jeremy Teti merasakan banyak pengalaman.

Dia mengaku pernah dikirim ke puluhan negara untuk meliput berbagai acara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi