Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Buntut Pembatalan Penayangan Joseon Exorcist, Saham YG Entertainment dan SBS Turun

Baca di App
Lihat Foto
AsianWiki
Poster drama Korea Joseon Exorcist (2021)
Penulis: Firda Janati
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

KOMPAS.com - Saham YG Entertainment dan SBS turun setelah pembatalan penayangan drama Joseon Exorcist.

Pada 26 Maret telah diumumkan secara resmi bahwa drama Joseon Exorcist dibatalkan tayang.

Drama yang baru mengudara dua episode itu mendapat kecaman dari keluarga kerajaan karena penggambaran karakter yang tak sesuai dari beberapa tokoh sejarah yang dihormati di Korea.

Baca juga: Sutradara hingga Bintang Drama Joseon Exorcist Minta Maaf

YG Entertainment adalah perusahaan induk dari YG STUDIOPLEX, perusahaan yang memproduksi drama Joseon Exorcist.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedangkan SBS adalah perusahaan yang menyiarkan drama tersebut.

Selama berita penayangan drama dihentikan, harga saham YG Entertainment turun 5,63 persen dan SBS sebesar 5,24 persen.

Baca juga: Jang Dong Yoon Minta Maaf Atas Kontroversi Joseon Exorcist yang Dibintanginya

Anak perusahaan YG Entertainment lainnya, YG PLUS, juga mengalami penurunan 2,64 persen.

Karena syuting drama Joseon Exorcist telah 80 persen selesai, drama tersebut mengalami kerugian pada sebagian besar biaya produksinya.

Dilaporkan kerugian ditaksir mencapai 32 miliar won atau sekitar Rp 408 miliar.

Baca juga: Fakta-fakta Penayangan Joseon Exorcist Dihentikan di Semua Platform Streaming

Hong Se Jong, seorang peneliti di Shinhan Investment, memperkirakan SBS akan mengalami kerugian sebesar 7 miliar won atau Rp 89 miliar jika 14 episode sisanya tidak ditayangkan.

Ada kekhawatiran lagi selain pembatalan penayangan drama Joseon Exorcist.

Drama mendatang Snowdrop, yang dibintangi oleh Jung Hae In dan Jisoo BLACKPINK, juga dicurigai memiliki distorsi sejarah.

Baca juga: Kronologi Dihentikannya Penayangan Joseon Exorcist di Episode 2

Drama tersebut menggambarkan tahun 1987, tahun kunci dalam gerakan demokrasi Korea Selatan yang mengarah pada pembentukan republik saat ini.

Beberapa orang Korea telah menyatakan keprihatinan atas drama yang berpotensi meremehkan gerakan pro-demokrasi, mengagungkan mata-mata atau bekerja untuk NSP (Badan Perencanaan Keamanan Nasional, bagian dari rezim otoriter).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Soompi
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi