JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Rizky Febian mengungkapkan satu fakta mengenai sengketa hak waris dengan ayah sambungnya, Tedy Pardiyana.
Rizky Febian mengatakan, beberapa minggu setelah ibundanya, Lina Jubaedah, meninggal dunia, Tedy sudah membicarakan bagian hak waris.
"Ketika nyokap gue sudahan enggak ada, gue cukup sedih saat itu karena baru saja beberapa minggu (Lina meninggal), beliau (Tedy) sudah tanya tentang harta gana-gini," ungkap Rizky Febian seperti dikutip Kompas.com dalam kanal YouTube Boy William, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Rizky Febian Mengaku Punya Seorang Tangan Kanan, Ini Tugasnya
Anak sulung Sule dari pernikahannya dengan Lina Jubaedah itu mengaku sempat tidak menggubris permintaan Tedy lantaran kecewa dan kesal.
Sebab keadaan keluarga pada saat itu masih berkabung atas meninggalnya Lina Jubaedah.
"(Gue) Merasa kayak, 'wah men, ini lu bukan waktu yang tepat. Ini kita masih bersedih, kita masih merasakan duka. Tiba-tiba lu mempermasalahkan hal yang memang seharusnya apa sih?'. Dan bukan harta gana-gini, harusnya warisan saat itu," kata Rizky Febian.
Adapun, Tedy Pardiyana meminta uang Rp 750 juta untuk menyelesaikan harta warisan Lina Jubaedah.
Baca juga: Awalnya Rizky Febian Pinjam Uang Sule Buat Beli Rumah, Akhirnya Pura-pura Lupa
Dalam pertemuan, Tedy berjanji tidak akan mengungkit soal warisan lagi kepada Rizky Febian apabila permintaan uang itu terpenuhi.
Rinciannya, Rp 500 juta untuk anak Tedy Pardiyana dan Rp 250 juta berurusan dengan janji almarhumah Lina Jubaedah untuk membiayai umrah enam keluarganya.
Di sisi lain, ada sejumlah aset Rizky Febian yang saat ini masih dipegang Tedy setelah Lina Jubaedah meninggal dunia.
Baca juga: Rizky Febian Bakal Muncul di Film KATA dan Isi Soundtrack
Salah satu di antaranya adalah mobil hingga rumah indekos yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.
Rizky Febian mengklaim, indekos itu dibangun Lina Jubaedah menggunakan uang penghasilannya saat mengawali karier sebagai penyanyi.
Pelantun lagu "Mantra Cinta" ini meminta Tedy untuk mengembalikan semua sertifikat dari aset tersebut.
Namun, Tedy Pardiyana meminta waktu satu pekan untuk mengumpulkan semua sertifikat yang diminta.
Tedy Pardiyana tidak ada kabar hingga akhirnya Rizky Febian melaporkan ke Polda Jawa Barat pada Sabtu (30/3/2021) atas kasus dugaan penggelapan aset.