Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Candra Darusman Minta Penyanyi Kafe Tidak Perlu Khawatir Terkait PP Royalti Musik

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA
Candra Darusman saat ditemui di ruang kreatif M Bloc Space, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2020).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi senior Candra Darusman menegaskan kepada para penyanyi kafe agar tidak perlu khawatir dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.

Candra berujar, yang berkewajiban membayar royalti adalah pemilik usaha kafe.

"Enggak ke sana kok, jangan khawatir. Jadi, kewajibannya bukan dibebankan kepada pelaku, bukan dibebankan kepada penyanyi maupun bandnya. Tapi, penyelenggaranya, pemilik kafenya, penyelenggara konser. Jadi, artisnya sih terusin aja, nyanyi saja, enggak apa-apa, bukan kewajiban para penyanyinya kok," ujar Candra kepada Kompas.com, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: PP Royalti Diterbitkan, Candra Darusman Imbau Pemilik Lagu Daftar ke LMK

Candra berpendapat, PP yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 30 Maret 2021 itu bukan berfokus pada pembayaran royalti bagi musisi, melainkan database lagu dalam lingkup nasional.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sebenarnya PP ini yang baru ditandatangani oleh Pak Presiden, terobosannya itu ada di pembuatan data base lagu dan musik secara nasional, terpusat. Itu yang sebenarnya menjadi terobosan dari PP," kata Candra.

"Untuk itu, kami mengimbau semua artis musik, seniman, untuk mendaftar di LMK pilihan masing-masing," ucap Candra melanjutkan.

Baca juga: Lirik Lagu Waktuku Hampa Ciptaan Candra Darusman yang Dinyanyikan Ardhito Pramono

Walau sudah diterbitkan PP mengenai data base seperti ini, Candra berpendapat pemerintah masih harus menerbitkan peraturan khusus di platform digital.

Salah satu contohnya, lanjut Candra, seperti penyanyi yang meng-cover lagu orang lain.

Terlebih, PP tersebut lebih cocok kepada dunia entertainment secara fisik.

"Nah, untuk dunia digital perlu ada PP khusus yang makanya Anang dan Anji mengangkat hal ini, terutama untuk cover version, YouTube dan sebagainya. Jadi, itu suatu yang angle yang terpisah sendiri yang soal media sosial yang masih perlu diatur," ucap Candra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi