Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pandangan Doel Sumbang soal Musik Tanah Air di Era Digital 

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar YouTube SULE Channel
Musisi Doel Sumbang
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Abdul Wahyu Afandi alias Doel Sumbang membagikan pandangannya tentang musik yang hidup di era digital saat ini.

Saat menjadi bintang tamu di podcast bersama Sule, Doel mengungkap bahwa digitalisasi musik memiliki kekurangan serta kelebihan. 

"Di era digital sekarang, kalau pemasaran membantu dan jangkauan lebih mudah. Tetapi kelemahannya, satu, kita enggak punya kebanggaan berupa bukti fisik. Kedua, sejauh mana pengelola jalur itu bertanggung jawab dan transparan," ujar Doel dikutip lewat kanal YouTube SULE Channel, Rabu (7/4/2021). 

Menurut penyanyi berusia 57 tahun ini, digitalisasi justru membuat transparansi manajemen musisi semakin berkurang. 

Baca juga: Jadi Musisi, Doel Sumbang Sempat Diusir dari Rumah oleh Ayahnya 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selama ini, menurut saya, (manajemen musisi) Jakarta sendiri belum transparan. Jadi tetap dengan teknologi apa pun kita sama saja," lanjut Doel. 

Menurut pelantun "Kalau Bulan Bisa Ngomong" ini, musisi yang hidup di era digital harusnya lebih produktif, karena dimudahkan sarana pemasaran yang mudah dan gratis. 

"Harusnya musisi sekarang yang punya banyak karya, itu kaya. Ini kesempatan yang baik bagi kita. Media pemasaran sekarang kan mudah dan gratis. Dan tuntutannya kita harus punya karya yang berkualitas. Kalau karya kita buruk dikit bisa banjir komentar netizen dan malah enggak maju-maju," kata Doel. 

Baca juga: Mengaku Tak Punya Bakat Menyanyi, Doel Sumbang: Saya Mungkin Kerasukan Elvis Presley

"Sejauh apa pun itu teknologi, kewajiban saya hanya berkarya," ujar Doel menambahkan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi