Kang Daniel Cerita Pernah Jadi Korban Bullying Saat SD

KOMPAS.com - Penyanyi Kang Daniel mengaku pernah menjadi korban bullying saat duduk di bangku sekolah dasar.

Dalam acara Problem Child in House, Kang Daniel dan presenter acara tersebut membahas soal intimidasi di kalangan anak-anak yang terjadi di sebuah aplikasi.

Sambil menonton klip yang menunjukkan pengalaman bullying di aplikasi, Kang Daniel dan presenter lain tidak bisa menahan napas saking geramnya.

Baca juga: Kang Daniel Ceritakan Reaksi Lucu Sang Ibu Saat Menontonnya di TV

"Ini tidak terlalu buruk karena ini hanya sebuah aplikasi. Ini belum seberapa dibandingkan dengan kekerasan yang sebenarnya," ujar Kang Daniel, dilansir dari Allkpop, Kamis (8/4/2021).

Presenter Jung Hyung Don tampak terkejut dan bertanya kepada Kang Daniel apakah kasus bullying secara langsung lebih dari itu.

Kang Daniel kemudian menjelaskan, dalam aplikasi tersebut anak-anak tidak memfitnah orangtua, tetapi mereka sering mengutuk orangtua.

Baca juga: Kang Daniel Lebih Suka di Rumah, Bisa Sebulan Tak Keluar ke Mana-mana

"Tak ada cara menjelaskan perilakunya, orangtua dan guru bahkan tidak tahu apa masalahnya. Mereka mengatakan 'ini hanya konflik antar teman'," kata Kang Daniel.

Presenter Kim Sook kemudian bertanya kepada Kang Daniel apakah dia pernah mendapat perundungan saat sekolah.

"Selama sekolah dasar, saya sering pindah sekolah dan saya sering dibully," ungkap Kang Daniel.

Baca juga: Kang Daniel Umumkan Rilis Musik Baru pada April 2021

Kang Daniel pun mengaku tidak mengetahui alasan pasti teman-temannya melakukan perundungan kepadanya.

"Saya juga tidak tahu. Saya kira mereka tidak menyukai penampilan saya," tuturnya.

Ketika ditanya hal paling buruk yang terjadi, mantan boy grup Wanna One ini mengaku senior di sekolah pernah merampas uangnya.

Baca juga: Minho SHINee dan Kang Daniel Ditantang Bertahan Hidup di Law of the Jungle

"Anak-anak yang lebih tua mengambil uang saya. Saya dipukuli setiap kali para pengganggu melihat saya," ucapnya.

Menurut Kang Daniel, para pelaku bullying menganggap hal itu menyenangkan dan sering kali melupakan apa yang mereka lakukan.

"Bagi mereka itu menyenangkan dan membual tentang itu dengan teman-teman mereka. Mereka bahkan tidak akan ingat. Pelaku bullying jarang ingat (yang dilakukannya)," ujar Kang Daniel.