Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ernest Prakasa Bicara Vaksin Covid-19 sampai Apresiasi Larangan Mudik Pemerintah

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kompas.com
Ernest Prakasa di Menara Kompas
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Andika Aditia

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Ernest Prakasa dan istrinya, Meira Anastasia baru saja divaksinasi Covid-19.

Pengalaman pertama Ernest Prakasa mendapat vaksinasi Covid-19 diceritakan lewat video yang diunggah di akun Instagram-nya @ernestprakasa.

Tak hanya itu, Ernest juga bicara soal hal unik vaksin hingga apresiasinya terhadap keputusan Pemerintah soal larangan mudik.

Berikut Kompas.com rangkum.

Awal vaksin yang menakutkan

Ernest Prakasa mengakui, awalnya ia merasa takut untuk vaksinasi Covid-19 lantaran sangat takut dengan jarum suntik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, Ernest telah bersiap-siap meletakkan tangannya untuk mencubit pahanya jikalau suntikan itu nantinya membuatnya kesakitan.

Baca juga: Ernest Prakasa Apresiasi Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Berharap Penerapannya Tegas

Namun, kata Ernest, setelah disuntik ternyata tak semenakutkan yang dipikirkannya.

Ernest mengatakan, saat divaksin, tiba-tiba jarum suntik itu sudah mendarat di lengannya dan sudah dilepas kembali oleh tim medis yang menyuntiknya tanpa rasa apa pun.

“Tapi pas disuntik reaksi gue 'lho kok udah suntiknya, benar apa enggak'. Tapi ternyata si jarumnya itu memang kecil sekali dan gue enggak tahu ya zaman dulu suntik tuh, sakit banget, kayak nusuk banget," ujar Ernest dikutip dari Instagram-nya, Senin (12/4/2021).

"Ini tuh masuknya enggak terlalu dalam, dan jarumnya juga kecil. It's painless and trust me," kata Ernest Prakasa lagi.

Ngantuk dan pegal, efek vaksin yang dirasakan

Untuk efek dari dosis vaksinasi pertama tersebut, Ernest mengatakan, efek yang dialaminya dan istrinya berbeda.

Baca juga: Ernest Prakasa Sayangkan Masyarakat yang Dapat Jatah Vaksin Covid-19, tapi Malah Menolak

Istri Ernest sehabis divaksin merasa sangat pusing hingga akhirnya memilih untuk tidur siang.

Sementara Ernest Prakasa hanya merasa pegal dan mengantuk setelah divaksin.

"Kalau gue enggak pusing. Gue pegal. Gue rasa pegal natural. Gue ngantuk, jadi gue baru bangun tidur beberapa saat yang lalu, abis tidur siang gara-gara divaksin," kata Ernest.

Temukan hal unik soal vaksin

Selama divaksinasi Covid-19, Ernest mengaku mendapat cerita menarik. Dia menemukan banyak orang yang mendapat jatah vaksin, namun menolak untuk mendapatkannya.

Sikap demikian pun sangat disayangkan Ernest.

Baca juga: Ernest Prakasa Merasa Pegal dan Ngantuk Usai Vaksinasi Covid-19

Padahal Pemerintah sudah menyiapkan vaksin untuk diterima semua kalangan masyarakat. Untuk saat ini penerimaan vaksin masih dilakukan bertahap sesuai dengan kelompok prioritasnya.

Mulai dari lansia, pedagang pasar, pendidik, tokog agama, wakil rakyat (pejabat pemerintah dan ASN), petugas pariwisata, petugas pelayanan publik, atlet, wartawan, pekerja media, pekerja (yang menggunakan transportasi publik), hingga petugas transportasi publik.

Ernest menyoroti angka harian Covid-19 di Indonesia yang berangsur-angsur semakin menurun.

Sempat 14.000 kasus Covid-19 yang naik per hari saat awal-awal, lambat laun pertambahan kasus Covid-19 telah menurun menjadi 4.000 hingga 5.000 kasus per harinya di Indonesia.

Untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 itu terjadi, maka sebaiknya makin banyak masyarakat yang divaksin.

Baca juga: Cerita Ernest Prakasa Vaksinasi Covid-19 Pertama, Sempat Takut tapi...

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mau divaksin dengan harapan ke depannya pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.

"Jadi gue rasa sayang banget (bagi kalian yang menolak divaksin). Mari kita tuntaskan pandemi ini dengan cara menciptakan herd immunity, dengan cara mengikuti vaksin masyarakatnya," ucap Ernest.

"Jadi sekali lagi buat teman-teman yang dapat kesempatan untuk vaksin dalam waktu dekat, jangan takut sakit. Jangan menyia-nyiakan kesempatan menyudahi pandemi ini. Itu sih menurut gue," sambung Ernest.

Minta Pemerintah tegas

Bicara soal mengurangi angka penularan Covid-19, Ernest juga mengapresiasi keputusan pemerintah untuk melarang aktivitas mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H selama 6 sampai 17 Mei 2021.

Dia berharap aturan pemerintah untuk tak membolehkan aktivitas mudik bisa diterapkan dengan tegas.

Baca juga: Akun Kemensetneg Unggah Foto Pernikahan Atta, Ernest Prakasa: Apa Urusannya Sama Negara?

“Gue pribadi merasa apa yang dilakukan Pemerintah melarang traveling di 6-17 Mei itu langkah yang kontroversial. Tapi menurut gue it’s need to be done dan gue apresiasi ketegasannya. Semoga penerapannya juga tegas,” ujar Ernest.

Ernest menilai, sebenarnya pengendalian moda transportasi darat untuk masyarakat tidak bepergian mudik adalah tantangan sendiri buat Pemerintah.

Namun, hal itu sesuatu kebijakan yang masuk akal untuk mencegah angka Covid-19 kembali meningkat. Apalagi proses vaksinasi belum selesai dan masih terus dilakukan.

Dia bersyukur grafik pertumbuhan angka Covid-19 sudah semakin menurun. Ia berharap pandemi segera berakhir.

Oleh karena itu, Ernest mengingatkan untuk semua masyarakat agar pakai masker jika beraktivitas.

Baca juga: Bocoran Film Baru Ernest Prakasa, Peran Meira Anastasia dan Porsi Komedi

“Kita jaga di bawah semoga pandemi juga selesai. So, buat teman-teman yang sudah beraktvitas normal, jangan bosan pakai masker terutama bila lebih di dalam ruangan. Stay healthy,” tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi